Soal Ancamannya pada ASN, Tri Rismaharini Dinilai Mempertebal Stigmatisasi pada Papua
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, didesak minta maaf setelah mengancam akan memindahkan ASN ke Papua. Ia dinilai mempertebal stigmatisasi pada Papua.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Dapur umum tersebut dibuat untuk memasok telur matang pada masyarakat, tenaga kesehatan, hingga petugas pengamanan, dalam kegiatan PPKM Darurat.
Baca juga: Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Risma Dinilai Harus Dapat Arahan Presiden soal Komunikasi Publik
Baca juga: Mensos Risma Dihujani Kritik setelah Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Veronica Koman Ngaku Tak Kaget
Dikutip dari Kompas.com, Risma marah karena melihat adanya kekurangan peralatan memasak dan personel di dapur umum.
Padahal, ada banyak pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna yang masih berada di dalam kantor.
Namun, mereka tak membantu operasional dapur umum.
"Tolong ya, teman teman, saat ini kondisinya dan situasinya kritis. Ini Kementerian Sosial jangan misah-misahkan diri."
"Ini malah tidak ada yang nongol," kata Risma dengan nada tinggi, Selasa siang, saat mengumpulkan para pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna di lapangan.
Risma menilai sikap pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna layaknya priyayi yang tak mau bersusah payah.
Karena itu, Risma mengancam akan memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Sosial yang menjadi pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna ke Papua jika tak membantu operasional dapur umum.
"Saya tidak mau lihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini lagi, saya pindahkan semua ke Papua."
"Saya enggak bisa pecat orang kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua. Jadi tolong yang peka," tegasnya.
Baca juga: Mensos Risma Pastikan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Masyarakat Selama PPKM Darurat
Baca juga: Beredar Situs Palsu soal Bansos, Mensos Risma Minta Masyarakat Waspada
Aksi Risma Menuai Kritik
Ancaman Menteri Sosial, Tri Rismaharini pada ASN Balai Disabilitas Wyata Guna, menuai kritik dari sejumlah pihak.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon, menilai pernyataan Risma sensitif.
Pasalnya, kata Fadli, ancaman Risma menyiratkan seolah Papua menjadi tempat penghukuman bagi ASN dengan kinerja buruk