Soal Ancamannya pada ASN, Tri Rismaharini Dinilai Mempertebal Stigmatisasi pada Papua
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, didesak minta maaf setelah mengancam akan memindahkan ASN ke Papua. Ia dinilai mempertebal stigmatisasi pada Papua.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Karena itu, ia meminta agar Risma mencabut pernyataannya tersebut.
"Pernyataan Menteri Sosial ini menyiratkan seolah Papua jd tempat hukuman ASN yg tak becus.
Sebaiknya cabut saja pernyataan sensitif seperti ini," cuit Fadli Zon lewat akun Twitternya, @fadlizon, Selasa (13/7/2021).
Wakil Sekretaris Jenderal sekaligus Juru Bicara Gubernur Papua Lukas Enembe, Muhammad Rifai Darus, juga turut menyayangkan pernyataan Risma.
Melalui akun Twitternya, @RifaiDarusM, Selasa, ia meminta agar pernyataan Risma tak diucapkan oleh kalangan elit lainnya.
Ia mengatakan, Papua tak kalah dalam hal adab dan kecerdasan meski lokasinya jauh dari ibu kota Indonesia.
Rifai pun menyayangkan mengapa Papua dijadikan lokasi pemindahan para ASN yang berkinerja buruk.
Baca juga: Mensos Risma Siap Percepat Penyaluran Bansos ke Masyarakat
Baca juga: Risma: Kemensos Siapkan Asesmen Bagi Pekerja Migran Bermasalah yang Dipulangkan Dari Malaysia
"Jangan sampai kalimat ini terucap oleh elit-elit lainnya. Mengapa harus Papua dijadikan lokasi pemindahan para ASN yang berkinerja buruk?
Letak geografis Papua mungkin memang jauh dari ibu kota negara, tapi bukan berarti Papua jauh dari adab dan kecerdasan.
Banyak mutiara lahir dari Papua untuk bangsa ini, mungkin ibu lupa," ujarnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Putra Prima Perdana/Rahel Narda Chaterine)