Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luhut Buka Suara soal Nasib PPKM Darurat hingga Skenario Terburuk jika Kasus Covid Tembus 100 Ribu

Luhut menjelaskan soal anggapan PPKM Darurat tidak efektif hingga skenario terburuk jika kasus Covid-19 tembus 100 ribu.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
zoom-in Luhut Buka Suara soal Nasib PPKM Darurat hingga Skenario Terburuk jika Kasus Covid Tembus 100 Ribu
screenshot
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut  Binsar Pandjaitan dalam acara Kementerian Tenaga Kerja secara virtual, Selasa (13/7/2021) 

"Kemarin Presiden minta saya untuk evaluasi, saya janji pada Presiden besok atau nanti sore kami akan laporkan cara bertindak apa yang akan dilakukan dengan data-data yang ada."

"Nanti kita juga bertemu asosiasi guru besar universitas dan minta pendapat mereka juga," tambahnya.

Skenario Terburuk jika Kasus Covid-19 Tembus 100 Ribu Kasus

Sementara, meski telah memprediksi akan terjadi kenaikan kasus, Luhut berharap penambahan kasus tidak mencapai 100 ribu per hari.

Namun, pihaknya telah menyiapkan skenario terburuk jika pandemi Covid-19 semakin melonjak hingga mencapai 100 kasus per hari.

"Kalau kita bicara worst case skenario untuk 60 ribu atau lebih kita masih cukup oke, kita tidak berharap sampai ke 100 ribu."

Baca juga: Luhut: Ini Masalah Kemanusiaan, Kalau Anda Punya Hati, Jangan Politisasi Pandemi

"Tapi itu pun kami sudah rancang sekarang kalau sampai terjadi ke sana, kita tenang melaksanakannya, jernih melihatnya," kata Luhut.

Berita Rekomendasi

"Ya kita berharap jangan lebih daripada 60 ribu karena itu nanti mesti ada perkiraan lain lagi," tambahnya.

Dalam mengantisipasi agar skenario terburuk tidak terjadi, Luhut menyampaikan, pemerintah telah mengamankan lebih dari 40 juta vaksin.

Pihaknya juga akan mempercepat vaksinasi hingga mencapai 1 juta suntikan per hari.

Para pekerja menyiapkan peralatan di Ruang ICU di Tower 7 Wisma Atlet yang menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020). Ruangan di tower 7 lantai 1, 2, dan 3 Wisma Atlet dimodifikasi menjadi ruang ICU, radiologi, hingga farmasi. Rumah sakit ini siap dioperasikan pada Senin (23/3). Warta Kota/Alex Suban
Para pekerja menyiapkan peralatan di Ruang ICU di Tower 7 Wisma Atlet yang menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020). Ruangan di tower 7 lantai 1, 2, dan 3 Wisma Atlet dimodifikasi menjadi ruang ICU, radiologi, hingga farmasi. Rumah sakit ini siap dioperasikan pada Senin (23/3). Warta Kota/Alex Suban (Warta Kota/Alex Suban)

Selain itu, pemerintah juga tengah melakukan penambahan tempat tidur di rumah sakit dan membuat rumah sakit baru khusus Covid-19 di beberapa daerah.

Pemerintah juga akan menambah tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat yang sudah dalam masa akhir pendidikan.

"Ini penting untuk diketahui, kami sudah merekrut dokter sebanyak 2.000 dokter yang baru-baru lulus dan itu kita training."

Baca juga: Luhut: Tolong, Kita Kompaklah Nanti Selesai Pandemi Anda Mau Anu Lagi Silakan

"Kita punya ada lulusan dokter itu lebih dari 2.000 dan itu segera akan kita mobilisasi," kata Luhut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas