Menlu: Kasus Covid-19 Dunia Naik 12 Persen, Penyebab Utamanya Varian Delta
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.
Tidak hanya Indonesia, menurut Retno saat ini sejumlah negara juga sedang bekerja keras menekan lonjakan kasus Covid-19.
"Pemerintah Indonesia terus bekerja keras, e are in high spirit, bahu-membahu, terus bekerja keras melawan virus ini. Dan setiap dari kita dapat menjadi bagian dari solusi. Kerja sama antara semua elemen bangsa diperlukan agar kita lebih cepat dapat keluar dari pandemi ini," ujar kata Retno saat menerima kedatangan vaksin, Kamis (15/7/2021).
Menurut Retno, Dirjen WHO baru-baru ini menyampaikan bahwa selama empat minggu terakhir, dunia menghadapi kenaikan kasus Covid-19 secara terus-menerus di hampir semua kawasan.
Baca juga: Penyekatan PPKM Darurat Bertambah Jadi 1.038 Titik, Paling Banyak di Jawa Barat
Jumlah kematian global akhir-akhir ini pun mulai naik kembali setelah 10 minggu secara berturut-turut mengalami penurunan.
"Hingga Minggu lalu misalnya kasus dunia naik 12 persen, kawasan ASEAN naik 37,4 persen, beberapa negara di kawasan Eropa naik ratusan persen, bahkan terdapat negara yang mengalami kenaikan 510 persen," katanya.
Menlu Retno juga menambahkan bahwa Dirjen WHO menyampaikan terkait varian Delta yang telah menyebar di 111 negara dan menjadi faktor utama kenaikan kasus saat ini.
WHO menyebut, kenaikan kasus yang terjadi secara signifikan di dunia dapat diatasi dengan dua hal, yakni pembatasan mobilitas dan percepatan vaksinasi.
"Indonesia saat ini pembatasan mobilitas tengah dilakukan oleh pemerintah melalui PPKM Darurat dan di saat yang sama pemerintah juga terus mengupayakan percepatan vaksinasi," katanya.
Selain itu, kecepatan penyebaran virus ini juga harus diimbangi dengan kecepatan vaksinasi.
Namun saat ini kesetaraan akses vaksin di dunia masih menjadi hambatan.
Indonesia pun mendukung upaya Covax untuk meningkatkan pasokan vaksin bagi semua negara.
"Setitik harapan dunia muncul, GAVI pada pertemuan Covax AMC Engagement Group pada tanggal 12 Juli menyampaikan harapan besar bahwa situasi pasokan vaksin global diperkirakan akan lebih baik sekitar bulan September, Oktober, dan seterusnya," pungkasnya.