NasDem Dukung Pembagian Paket Obat Gratis untuk Masyarakat
Martin mengatakan bahwa produksi obat-obatan dan vitamin saat ini di BUMN Farmasi sudah cukup masif.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem menyambut baik langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membagikan paket vitamin dan obat gratis bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (Isoman).
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.
"Ini adalah langkah yang sudah kita tunggu-tunggu. Kami di Komisi VI DPR RI pada rapat dengan BUMN Farmasi 7 Juli yang lalu sudah menyuarakan agar ada paket obat dan vitamin gratis yang dibagikan di zona-zona merah," kata Martin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/7/2021).
"Dengan kebijakan Presiden ini, maka sudah jelas perintahnya dan harus dijalankan dengan mekanisme yang baik dan transparan," tambahnya.
Baca juga: Respons Usulan Sekjen PAN, PKS: Saat Ini Justru Dibutuhkan Nakes yang Bisa Melayani Isoman
Presiden juga mengatakan, pada tahap pertama sejumlah 300.000 paket obat akan dibagikan di Pulau Jawa dan Bali kepada para pasien dengan berbagai jenis gejala.
Terkait dengan jumlah tersebut, Martin mengatakan bahwa produksi obat-obatan dan vitamin saat ini di BUMN Farmasi sudah cukup masif.
"Rata-rata obat-obatan dan vitamin diproduksi pada kisaran 7-9 juta tablet untuk tiap jenisnya. Karena itu, saya mendorong agar paket obat dan vitamin gratis yang diinstruksikan Presiden itu bisa ditingkatkan. Sebab, kebutuhan penderita Covid dengan berbagai jenis itu kisarannya 4-5 juta tablet. Jadi, stok masih sangat cukup," ungkap Martin.
Lebih lanjut, Legislator Dapil Sumatera Utara II ini juga mengatakan pembagian paket obat dan vitamin gratis secara masif akan menjadi intervensi pasar yang membuat spekulan tidak bisa bermain.
"Bila kita bisa cepat bagikan jutaan paket obat dan vitamin secara gratis, maka otomatis akan mempengaruhi harga pasar. Harga yang melambung tinggi itu akan segera turun, sehingga ke depannya harga obat-obatan dan vitamin akan kembali normal. Ini bentuk intervensi pasar yang harus segera dilakukan," jelas Martin.