Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi: Vaksin Jangan Disimpan, Langsung Habiskan

"Saya minta Pak Menkes untuk disampaikan sampai organisasi terbawah, tidak ada stok untuk vaksin," kata Jokowi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jokowi: Vaksin Jangan Disimpan, Langsung Habiskan
AFP/Sonny Tumbelaka
Seorang pria warga negara asing (WNA) menerima suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam sebuah kegiatan vaksinasi massal yang digelar di Denpasar, Bali, Senin (5/7/2021). Saat ini negara-negara di kawasan Asia Tenggara sedang berjibaku memerangi gelombang infeksi Covid-19 baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. AFP/Sonny Tumbelaka 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal 137 juta dosis vaksin Covid-19 yang sudah diterima oleh Indonesia agar segera dihabiskan.

Presiden meminta, agar seluruh jajaran di provinsi hingga ke Puskesmas tak menyimpan vaksin sebagai stok.

Terlebih, saat ini sudah lebih dari 54 juta orang yang telah disuntikan vaksin. Sehingga, harus percepat untuk vaksinasi kepada masyarakat lainnya.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat Ratas Evaluasi PPKM Darurat di Istana Merdeka, Jumat (16/7/2021).

"Saya minta Pak Menkes untuk disampaikan sampai organisasi terbawah, tidak ada stok untuk vaksin. Artinya (vaksin) dikirim, langsung habiskan, kirim, habiskan, kirim, habiskan," kata Jokowi.

Baca juga: Anies Ajak Warga Datangi Sentra-sentra Vaksinasi yang Disediakan Pemprov DKI

Presiden optimistis target pemberian 5 juta dosis Covid-19 kepada masyarakat dapat terwujud. Hal itu bisa dilihat dari kecepatan pada vaksinasi beberapa hari lalu yang bisa mencapai 2 juta per hari.

Baca juga: Cek Status Vaksinasi Covid-19 dan Download Sertifikat Vaksinasi Secara Online di pedulilindungi.id

"Karena kita ingin mengejar vaksinasi ini secepat-cepatnya. Dan terbukti dua atau tiga hari yang lalu kita sehari bisa menyuntikkan 2,3 juta dosis. Saya yakin 5 juta itu bisa," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Dia menekankan, agar vaksin yang ada saat ini segera disuntikan kepada masyarakat.

"Yang lain cepat habisin, cepat habisin, sehingga ada kecepatan. Karena kunci, salah satu kunci kita menyelesaikan masalah ini adalah kecepatan vaksinasi," kata Jokowi.

Beberapa waktu lalu Sekjen Kementerian Kesehatan drg. Oscar Primadi mengungkap kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia yang sudah mencapai 26 kali dan akan terus bertambah sepanjang tahun ini.

Terakhir, Indonesia menerima berjumlah 1.041.400 dosis vaksin jadi dari AstraZeneca pada Jumat pagi. Dengan kedatangan vaksin di setiap tahapnya, Pemerintah mengejar vaksinasi hingga 2 juta dalam sehari.

''Kita patut bersyukur dengan kehadiran vaksin ini, kita dapat terus mempercepat dan memperluas program vaksinasi agar dapat memperoleh target 2 juta vaksin per hari,'' ucapnya.

Ia menuturkan, melalui perjanjian bilateral antara AstraZeneca dan Indonesia sebanyak 50 juta dosis vaksin langsung akan dikirimkan ke Indonesia.

Hingga saat ini sekitar 14.7 juta dosis vaksin AstraZeneca telah dikirimkan ke Indonesia.

"Upaya ini terus dilakukan demi mengontrol angka penularan Covid-19 yang saat ini tengah meningkat di Indonesia sehingga mengharuskan pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat," imbuhnya.

Total vaksin yang telah diterima pemerintah Indonesia hingga Jumat pagi ini adalah 141.315.880 vaksin.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan Kemenkes melakukan penyuntikan 2 juta dosis vaksin dalam sehari.

Menteri Kesehatan dalam sebuah kesempatan mengatakan, pada bulan Juli ini kedatangan vaksin ke Tanah Air mencapai lebih dari 30 juta vaksin. (tribun network/yud/rin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas