Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mentan Mendorong Bisnis Porang sampai Pascapanen dan Industri

Peningkatan penanaman Porang menargetkan minimal 1000 hektare pertanaman porang.

Editor: Content Writer
zoom-in Mentan Mendorong Bisnis Porang sampai Pascapanen dan Industri
Kementan
Kegiatan Gerakan Tanam Perdana Porang dilaksanakan di desa Baleangin, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, Senin (19/07). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong bisnis tanaman porang dari budidaya sampai pascapanen dan industri. Hasil olahan porang biasa dijadikan produk diet dan pangan sehat, antara lain mie dan beras shirataki.

"Kita mendorong agar para Gubernur bersama para bupati mengakselerasi tanaman porang lebih kuat karena porang itu bisa menjadi beras, porang itu bisa menjadi kosmetik, bisa menjadi farmasi dan berbagai turunan yang ada," kata Mentan usai kegiatan Gerakan Tanam Perdana Porang yang dilaksanakan di desa Baleangin, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, Senin (19/07).

Mentan SYL juga mendorong peningkatan penanaman porang bersama dengan Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau dengan menargetkan minimal 1000 Hektare pertanaman porang, salah satunya di Kecamatan Balocci yang memiliki potensi porang seluas 550 Hektare karena merupakan salah satu kecamatan pegunungan yang cocok untuk pengembangan budidaya porang.

"Penanaman porang ini nanti akan dilakukan secara bertahap. Porang ini tidak gampang karena membutuhkan modal. Sesuai arahan Presiden, Kredit Usaha Rakyat atau KUR harus difasilitasi dan kita akan terus mendorong masyarakat untuk melakukan penanaman," tambah Mentan.

Porang sudah ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sejak tahun 2012, namun petani baru mengambil dari hutan-hutan dan mulai berkembang sejak 2 tahun yang lalu. Selain itu, budidaya masih dilakukan tradisional tanpa ada perlakuan khusus.

Karena itu, Mentan mendorong perbaikan dan peningkatan hasil porang dengan teknologi budidaya yang lebih baik seperti dengan pengolahan tanah dan pemupukan organik.

"Pendirian industri olahan porang untuk pembuatan tepung dan beras porang diharapkan kedepannya dapat mengurangi sampai menutup impor beras shirataki dari luar," ucap Mentan SYL.

Berita Rekomendasi

Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau mengatakan masyarakat sudah diberikan bimbingan teknis dalam penanaman porang yang baik. Sehingga, ia berharap masyarakat dapat melakukan beralih dari penanaman dengan metode tradisional.

"Untuk seluruh masyarakat, saya berharap kita dapat meningkatkan perekonomian kita dengan pengembangan komoditas porang ini. Kalau bisa komoditi ini juga menjadi andalan kabupaten Pangkep," kata Yusran.

Di saat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyebutkan bahwa Pengembangan budidaya porang di Provinsi Sulawesi Selatan melalui fasilitasi bantuan pemerintah dimulai pada tahun 2020 seluas 577 hektare, yang meliputi bantuan seluas 13 hektare untuk pilot project/kebun bibit (Kab.Sidrap, Bantaeng dan Universitas Hasanudin) dan 564 hektare bantuan pupuk yang dialokasikan di 6 kabupaten.

"Tahun 2021 Provinsi Sulawesi Selatan mendapat alokasi kegiatan porang seluas 20 hektare di 11 Kabupaten, diantaranya Kabupaten Soppeng, Sidenreng Rappang, Wajo, Sinjai,Barru, Maros, Bantaeng, Takalar, Bulukumba dan Luwu Utara dengan bantuan full paket benih dan pupuk," ucap Suwandi.

Peningkatan penanaman porang dipicu oleh meningkatnya minat petani dalam bercocok tanam porang, dikarenakan adanya tingkat keuntungan yang memadai, berkembangnya industri olahan berbahan baku, serta didukung oleh kesesuaian lahan.

"Oleh karena itu saya harapkan kondisi seperti ini terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan sehingga dimasa yang akan datang produksi porang Nasional akan terus berkembang tentu tanpa mengganggu pengembangan komoditas pangan lainnya," tukas Suwandi. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas