Jokowi: Akhir dari Pandemi Covid-19 Belum Bisa Diprediksi
Sejumlah varian virus Covid-19 yang muncul diprediksi akan menyebabkan Pandemi berlangsung lebih lama dari perkiraan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.
Sejumlah varian virus Covid-19 yang muncul diprediksi akan menyebabkan Pandemi berlangsung lebih lama dari perkiraan.
Hal itu dikatakan Presiden dalam pengarahan kepada Kepala Daerah se-Indonesia secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, (19/7/2021).
"Akhir dari pandemi ini belum bisa diprediksi. Setelah varian pertama kemudian datang varian Delta, tiga hari yang lalu WHO menyampaikan diperkirakan akan muncul lagi varian baru, varian baru lagi, dan ini akan menyebabkan pandemi bisa lebih panjang dari yang kita perkirakan," kata Jokowi.
Oleh karenanya dalam menghadapi Pandemi ini, kata Presiden butuh nafas yang panjang.
Ia meminta Kepala Daerah, mulai dari Gubernur, Bupati, Wali Kota, dan jajaran Forkopimda untuk fokus pada penanganan Pandemi, baik itu dari sisi kesehatan maupun aspek ekonominya.
"Serta manajemen serta pengorganisasian adalah kunci. dan saya minta semua mesin organisasi dijalankan dengan sebaik-baiknya," kata Jokowi.
Presiden mengatakan dalam penanganan Pandemi ini dibutuhkan kepemimpinan lapangan yang kuat serta paham lapangan.
Selain itu dibutuhkan kepemimpinan yang bisa bergerak cepat dan responsif.
"Kepemimpinan lapangan ini harus kuat di semua level pemerintahan, dari level atas sampai level Kecamatan tingkat kelurahan dan desa," pungkasnya.
Prediksi Kepala BIN
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Purn Budi Gunawan menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 masih bakal berlangsung cukup lama.
Hal tersebut, kata Budi, berdasarkan hasil prediksi medical inteligence.
Oleh karena itu pihaknya meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Kita harus tahu dari prediksi medical inteligence, pemetaan lapangan secara medis oleh ahli dan WHO gunakan, pandemi ini masih panjang," ujarnya saat meninjau vaksinasi Covid-19 secara door to door di Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (18/7/2021).
Atas hal tersebut, pihaknya meminta masyarakat untuk bisa meningkatkan kesadaran dan proteksi diri dari potensi penularan Covid-19 melalui vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: Kantor BPOM Kebakaran, 15 Mobil Damkar Dikerahkan untuk Padamkan Api
Ia mengatakan, dengan vaksinasi Covid-19 yang menjadi upaya nyata pemerintah untuk menekan kasus positif Covid-19 di masyarakat, minimal bisa mencegah diri kita dari kematian.
"Kalaupun terpapar (Covid-19) itu penyembuhannya akan lebih cepat. Pemerintah sangat peduli menyelamatkan masyarakat, mari yang belum divaksinasi agar segera divaksinasi," kata Budi.
Sementara bagi masyarakat yang sudah divaksinasi, Budi juga meminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat sebagai upaya menekan potensi penularan Covid-19.
"Tentunya kami sangat mengharapkan seluruh masyarakat harus disiplin menerapkan prokes," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar masyarakat untuk menggunakan masker double karena ada varian baru yang lebih ganas dan cepat penularannya, sehingga upaya ini menjadi kunci untuk pencegahan.