Siapkan 30 Vaksinator, TNI AL Gelar Vaksinasi Covid-19 di Kapal KRI Teluk Youtefa, Kepulauan Seribu
TNI Angkatan Laut (AL) menggelar program vaksinasi Covid-19 di atas kapal perang RI, Kapal KRI Teluk Youtefa-522, Jumat (23/7/2021)
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
Untuk diketahui, selain Kepulauan Seribu, TNI AL Makassar juga melakukan vaksinasi di atas kapal.
Ratusan Warga Makassar Disuntik Vaksin di Atas Kapal
TNI Angkatan Laut baru-baru ini menggelar program vaksinasi kepada nelayan di perairan Makassar, Sulawesi Selatan.
Sebagai informasi, program vaksinasi kepada nelayan dilakukan di atas kapal Sea Rider Satrol Lantamal VI.
Mengutip tayangan Kompas TV, Jumat (23/7/2021), sebelumnya TNI AL telah menyisir perahu nelayan yang sedang melaut di perairan pintu masuk Makassar pada Jumat (16/07/2021).
Baca juga: Pfizer Bermitra Dengan Biovac Afrika Selatan untuk Produksi Vaksin Covid-19 Afrika pada 2022
Dalam penyisiran tersebut, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VI Makassar, Laksma Benny Sukandari, mengatakan sebanyak 25 kapal nelayan dari berbagai jenis telah merapat untuk melakukan vaksinasi
"Kita perhatikan kurang lebih 25 kapal nelayan ataupun kapal antar pulau yang sudah merapat, dengan harapan kita menargetkan bisa sampai 400 atau 500 dosis vaksin yang diberikan," kata Benny Sukandari.
Diinformaiskan, para nelayan tersebut memang belum pernah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 tahap pertama.
Mengutip website resmi TNI AL, koarmada2.tnial.mil.id, Jumat, dalam kesempatan tersebut, Benny Sukandari mengatakan kegiatan serbuan vaksin Covid-19 di KAL Pulau Langkai telah mencapai 15.727 target vaksinasi.
Lebih lanjut, Benny menjelaskan sasaran vaksinasi adalah bagi seluruh masyarakat yang belum menerima vaksin Covid-19 di daerah pesisir.
Mereka di antaranya warga masyarakat di sekitar pelabuhan, warga kampung bahari, para nelayan, dan pekerja pelabuhan.
Selain itu, vaksinasi juga menyasar para pedagang dan pengunjung pasar ikan serta pengguna jasa transportasi laut lainnya.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)