Obat Covid-19 di Apotek Banyak yang Kosong, Jokowi Telepon Menkes: Stok Enggak Ada Seminggu Lebih
Setelah blusukan mendadak di apotek kawasan Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapati banyak stok obat Covid-19 yang kosong.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
"Mohon maaf ya Pak, karena saya ada catatan Pak Presiden kita sudah ada yang online saya barusan cek ya Pak."
"Misalnya untuk Favipiravir di apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900. Apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, Kimia Farma di Semplak Bogor 4.200," ujar Menkes menanggapi pernyataan Presiden tersebut.
"Jadi nanti saya double check ya. Nanti saya kirim ke ajudan Bapak, itu ada data online yang ada di rumah sakit. Nah itu bisa dilihat by kota segala macem. Apoteknya Kimia Farma, Century, Guardian, K24," kata Menkes Budi.
Baca juga: Jokowi Telepon Menkes Karena Obat yang Dicarinya Tidak Ada di Apotek
Mengenal Obat Oseltamivir
Diwartakan Tribunnews.com, obat oseltamivir adalah salah satu obat yang sebelumnya diberikan kepada pasien Covid-19 bergejala ringan hingga kritis.
Namun, rekomendasi terbaru menyebutkan bahwa obat tersebut hanya diberikan pada pasien Covid-19 yang diduga terinfeksi virus Influenza.
Oseltamivir adalah obat untuk mengatasi infeksi influenza tipe A dan B.
Obat ini mampu meredakan gejala influenza sehingga hanya menimbulkan gejala ringan serta memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk sembuh.
Obat ini juga bisa digunakan untuk mencegah penularan influenza jika seseorang kontak atau tinggal bersama pasien influenza.
Namun, perlu diingat bahwa influenza berbeda dengan pilek biasa.
Maka dari itu, obat ini tidak bisa mengobati pilek biasa.
Baca juga: Cerita Presiden Jokowi Datangi Apotek di Bogor, Bawa Catatan Obat Covid-19, Ternyata Habis Semua
Mengenal Obat Favipiravir
Obat ini pertama kali dikembangkan Toyama Chemicals Jepang.
Obat ini digunakan sebagai terapi influenza dan terbukti mampu melawan infeksi virus Ebola.