Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ajakan Demo 'Jokowi End Game' Diduga Dilakukan oleh Orang Lama yang Ingin Berkuasa

Inaz mengingatkan siapapun agar menolak dimanfaatkan kelompok tertentu untuk menyuarakan agenda politik, apalagi di masa pandemi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ajakan Demo 'Jokowi End Game' Diduga Dilakukan oleh Orang Lama yang Ingin Berkuasa
Tribun Jakarta
Poster Seruan Aksi Jokowi End Game 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desakan mundur kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang marak menggema terutama di media sosial belakangan ini dinilai dilakukan oleh segelintir elite yang tak kuasa menahan syahwat untuk berkuasa di republik.

Diketahui sebelumnya ada ajakan aksi unjuk rasa dengan nama gerakan 'Jokowi End Game'.

Namun belakangan aksi tersebut tidak terbukti dan pihak kepolisian kini sedang menyelidiki siapa pihak-pihak yang menghembuskan ajakan tersebut di media sosial.

"Yang pasti ada segelintir elite yang tidak mampu menahan syahwat untuk berkuasa di Republik ini, sehingga memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai jalan untuk merebutnya dengan cara inkonstitusional," ujar Politikus Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir dalam pernyataannya, Minggu(25/7/2021).

Inas mengatakan elite-elite dibalik desakan Jokowi mundur itu tidak ada yang baru. Inas mengatakan, mereka tidak lagi tampil di depan, tapi memanfaatkan kelompok di luar partai untuk unjuk rasa.

Dia mengingatkan siapapun agar menolak dimanfaatkan kelompok tertentu untuk menyuarakan agenda politik, apalagi di masa pandemi.

Potensi penyebaran Covid-19 saat unjuk rasa sangat besar, karena ada kerumunan orang.

Berita Rekomendasi

"Anak muda, mahasiswa, dan pelajar Indonesia harus cerdas dan cermat. Jangan mau dikorbankan nyawanya hanya untuk kepentingan elite nasional yang gila kekuasaan dan mencari kesempatan saat bangsa dalam kesempitan," ujar Inas.

Baca juga: SOSOK Ahmad Sofian, Karyawan Restoran Cepat Saji yang Diduga jadi Provokator Aksi Jokowi End Game

Sementara itu, Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan negara manapun di dunia kesulitan menangani pandemi Covid-19.

Di Indonesia, kondisinya semakin sulit karena banyak yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Belum lagi provokasi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan pernyataan yang kontraproduktif tidak perang melawan virus ini," kata Irma.

Menurut dia, tidak tepat kalau penanganan pandemi hanya dibebankan kepada pemerintah atau Presiden Joko Widodo. Memutus rantai penyebaran Covid-19 harus dengan semangat gotong royong.

Irma berharap tidak ada pihak yang mempolitisasi penanganan pandemi untuk kepentingan tertentu, apalagi sampai ingin merebut kekuasaan.

"Pemerintah kerja dari kaki ke kepala, kepala ke kaki, harusnya didukung. Minimal bantu jangan biarkan konstituen diajak aksi (unjuk rasa), tapi keselamatan mereka dari Covid-19 diserahkan kepada pemerintah," ujar Irma.

Mengenai akhir-akhir ini sering terdengar di media sosial desakan agar Jokowi mundur dari jabatan Presiden, Irma yakin itu bukan aspirasi rakyat.

"Ini hanya kerjaan oknum-oknum yang belum move on," katanya.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas