Mahfud MD Ungkap Dalang di Balik Aksi 'Jokowi End Game', Hanya 7 Orang Iseng dan Sudah Minta Maaf
Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan pemerintah telah mengetahui jika demo 'Jokowi End Game' tidak akan ada.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Kemudian, nama Ahmad Sofian yang diduga menjadi provokator aksi 'Jokowi End Game' muncul di media sosial.
Sosoknya menjadi sorotan setelah muncul sebaran poster yang menuntut dirinya ditangkap dan dipenjara.
Bahkan, sebaran poster yang berjudul "Penjarakan Achmad Sofian" pun ikut viral di media sosial.
Lantas, siapakah sosok Ahmad Sofian?
Dikutip dari Warta Kota, Ahmad Sofian adalah warga Jalan Dukuh II RT06/01, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ayah tiga anak itu tengah diburu polisi lantaran diduga menjadi provokator aksi unjuk rasa 'Jokowi End Game', Sabtu (24/7/2021) kemarin.
Baca juga: Provokator Demo PPKM Jokowi End Game Sebar Propaganda di WA Group Klub Tenis
Yudi, Ketua RT 6 RW 1, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, mengaku kaget ketika melihat warganya jadi buruan polisi di media sosial.
Ia sempat tidak percaya kala melihat wajah Ahmad Sofian di akun Twitter pribadinya pada Jumat (23/7/2021) malam, menjadi sorotan.
Pasalnya, selama tinggal di lingkungan rumahnya sejak beberapa tahun silam, Sofian tidak menunjukan gelagat mencurigakan.
Terlebih, terlibat dalam aksi polisi atau mendukung kegiatan partai politik.
"Jangankan saya, warga sekitar saja pasti jawabannya sama, enggak nyangka," kata Yudi pada Sabtu (24/8/2021).
Yudi melanjutkan, warga sekitar tidak ada yang tahu kegiatan Ahmad Sofian sehari-hari.
Hal itu lantaran sosoknya berangkat kerja pagi hari dan pulang kerja sore atau malam.
"Gitu aja kok enggak ada yang aneh dan hal buruk juga enggak ada," terang Yudi.
Baca juga: Garda Sebut Aksi Jokowi End Game Bermuatan Politis: Mitra Ojol Hanya Dicatut dan Dimanfaatkan
Yudi pun tidak tahu kalau Sofian ikut dalam kegiatan partai politik di luar lingkungannya.
Karena selama ini, Sofian hanya dianggap warga biasa dan tidak ikut-ikutan dalam berpolitik.
"Warga sini sempat nanya, ini benar enggak Pak RT, ini bener enggak, mereka lihat di medsos," ujarnya.
(Tribunnews.com/Maliana, Wartakotalive.com/Miftahul Munir)