Fakta-fakta Gempa M 6,3 di Tojo Una-Una, Sudah 8 Kali Terjadi Gempa sejak Tahun 1923
Berikut fakta-fakta soal gempa yang mengguncang abupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, pada Senin (26/7/2021) malam.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
![Fakta-fakta Gempa M 6,3 di Tojo Una-Una, Sudah 8 Kali Terjadi Gempa sejak Tahun 1923](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gempa-tojo-una-una.jpg)
"Sebanyak 36 kali gempa susulan dengan magnitudo kurang dari 5,0," ucap Daryono.
Baca juga: Gempa Tojo Una-Una Tak Berpotensi Tsunami Tapi BMKG Tetap Minta Warga Pesisir Jauhi Pantai
Dikatakannya, gempa M 6,3 tadi malam pukul 19.09 WIB diasumsikan sebagai gempa utama (mainshock) dan gempa M 5,8 kemarin siang pukul 10.52 WIB merupakan gempa pembuka (foreshock), dan rentetan gempa hingga pagi ini merupakan gempa susulan (aftershocks).
Sehingga, gempa Tojo Una Una ini memiliki tipe Foreshock-Mainshock-Aftershocks.
"Jika memperhatikan peta sebaran aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di wilayah Sulawesi, tampak bahwa zona gempa di Tojo Una Una ini aktivitas gempa dangkalnya cukup aktif," imbuhnya.
Sejak tahun 1923, Lebih dari 7 kali terjadi Gempa
Daryono menyebut, sejarah mencatat sekitar pusat gempa Tojo Una-una ini sudah pernah terjadi gempa 7 kali sebelumnya, sejak tahun 1923.
Di antaranya, pada 23 Februari 1923 (M6,5), 1 Desember 1927 (M6,3), 30 Juni 1964 (M6,6), 11 Oktober 1964 (M6,2), 23 April 1966 (M6,5), 4 Februari 1969 (M6,1), dan15 Maret 2015 (M6,1).
"Ditambah gempa terbaru saat ini M 6,3 maka jumlah gempa kuat yang pernah terjadi menjadi sebanyak 8 kali," jelas dia.
Baca juga: Penjelasan Pakar BMKG soal Gempa M 6,5 di Tojo Una-una Sulteng yang Dirasakan hingga Ampana
Jika memperhatikan peta tektonik, lanjut Daryono, rentetan catatan sejarah gempa kuat ini tampak berada pada jalur Sesar Balantak yang berarah barat timur.
"Untuk memastikan pembangkit gempa Tojo Una Una saat ini masih perlu dikaji lebih mendalam," kata Daryono.
Ia menuturkan gempa Tojo Una-una ini murni gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif.
Serta, tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Colo yang merupakan gunung api di Kabupaten Tojo Una Una.
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang tetapi waspada dan tidak mempercayai berita bohong terkait dugaan dan prediksi bencana dari pihak-pihak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(Tribunnews.com/Shella Latifa)
Berita lainnya seputar Gempa di Sulteng