Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendagri Minta Realisasi Insentif Nakes di Kabupaten Cirebon Ditingkatkan

Mendagri berharap laju pandemi di Kabupaten Cirebon dapat lebih terkendali dengan memperbaiki sejumlah penanganan. 

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mendagri Minta Realisasi Insentif Nakes di Kabupaten Cirebon Ditingkatkan
Tribunnews/Herudin
Tenaga kesehatan dari TNI Angkatan Udara (AU) dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi melakukan vaksinasi Covid-19 di Mal Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). Tribunnews/Herudin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta agar realisasi anggaran insentif bagi tenaga kesehatan (nakes) ditingkatkan. 

Mengacu data Kementerian Keuangan dan laporan pemerintah daerah yang diolah pada 24 Juli 2021, jumlah realisasi itu masih terbilang rendah yakni berada pada angka 16,73 persen. 

“Menjadi catatan penting, insentif tenaga kesehatan, tolong ditingkatkan karena baru 16 persen lebih,” kata Mendagri Tito usai Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon, Rabu (28/7/2021). 

Dia menjelaskan, realisasi insentif bagi nakes tersebut penting agar mereka termotivasi dalam bekerja di tengah pandemi. 

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Pengelola Mal Keluhkan Insentif PPh Final Belum Direspons Pemerintah

Tenaga kesehatan, kata Mendagri, merupakan garda terdepan dalam menangani pandemi Covid-19. Ia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Cirebon memiliki alokasi anggaran insentif nakes sekitar Rp 51,89 miliar.

Baca juga: Pemerintah Janjikan Insentif Pajak untuk Pengusaha Hotel, Restoran dan Transportasi

“Mohon dengan hormat, Bapak Bupati untuk diatur betul supaya bisa dicairkan pada mereka yang berhak,” pinta Tito.

Baca juga: Muzani Perintahkan Anggota DPRD Gerindra Bahas Pencairan Insentif Nakes dengan Kepala Daerah

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon relatif menurun. Ini ditunjukkan dengan tren angka kasus positif yang turun menjadi 50 kasus per hari, dari sebelumnya sempat meningkat hingga 500 lebih kasus per hari. 

“Data kita yang terakhir kita lihat 51 (kasus) per hari,” tuturnya. Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (Bed Occupancy Ratio) juga telah mengalami penurunan menjadi 70 persen.

Namun Mendagri menegaskan, angka tersebut masih belum bisa dikatakan aman. 

Angka kesembuhan juga membaik sekitar 70-an persen. Kendati demikian, angka ini belum mencapai target, yaitu di atas 90 persen. 

Sedangkan angka kematian di Kabupaten Cirebon juga mengalami penurunan yang signifikan hingga di bawah 3 persen, yakni sekitar 1,3 persen. 

“Kita tentu tidak mengharapkan adanya kematian, tapi dari segi statistik terjadi penurunan yang signifikan, itu menunjukkan treatment yang baik dari sistem kesehatan yang ada di Kabupaten Cirebon,” terang Tito.

Ia menjelaskan, saat ini Kabupaten Cirebon masuk pada pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

Tito berharap laju pandemi di kabupaten tersebut dapat lebih terkendali dengan memperbaiki sejumlah penanganan. 

Dia kembali menekankan soal indikator yang harus diperhatikan dalam penanganan Covid-19, yakni jumlah angka positif yang menurun, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (Bed Occupancy Ratio) menurun, angka kematian menurun, serta angka kesembuhan yang meningkat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas