Pengamat Ini Bilang, Pelaku Unjuk Rasa di Tengah Pandemi Covid-19 Jauh dari Rasa Empati
Sebelumnya, polisi mengamankan sejumlah orang yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa menolak PPKM dengan tajuk "Jokowi end Game", Sabtu lalu
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, dalam kondisi seperti sekarang, penyampaian aspirasi atau pendapat seharusnya disampaikan melalui saluran yang tepat dan tidak melanggar aturan.
Kelompok masyarakat yang tidak setuju dengan penerapan PPKM bisa menyampaikannya melalui wakil rakyat di parlemen atau dengan membuat petisi.
"Dalam dunia demokrasi memang harus ada check and balance, unjukrasa memang dijamin undang-undang, dijamin oleh konstitusi, tetapi harus melihat kondisi yang terjadi," kata dia kepada Tribunnews.com, Rabu, (28/7/2021).
Baca juga: Puan Maharani: Aparat Negara Agar Hindari Kekerasan Terhadap Masyarakat
Dengan memaksakan turun ke jalan, kata dia, jelas melanggar aturan. Dia beralasan, unjukrasa tersebut berpotensi menimbulkan kerumunan yang dilarang selama penerapan PPKM.
Apabila unjukrasa tersebut terjadi, kata dia malah akan memperburuk kondisi Pandemi Covid-19.
Sebelumnya, polisi mengamankan sejumlah orang yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa penolakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan tajuk "Jokowi end Game", Sabtu lalu, (24/7/2021).
Baca juga: Menkominfo Minta Aparat Gunakan Pendekatan Humanis Saat Tertibkan Warga
Karyono mengatakandengan memaksakan turun ke jalan, maka tujuan dari unjukrasa tersebut menjadi dipertanyakan. Seharusnya apabila tujuannya untuk kepentingan rakyat, maka tidak akan turun ke jalan, karena akan memperburuk kondisi pandemi.
"Kecuali apabila tujuan memang ingin memperburuk keadaan dan mendiskreditkan pemerintah, dan membuat chaos," tuturnya.
Menurut dia apabila unjukrasa tersebut bertujuan politis maka sangat disayangkan, karena jauh dari rasa empati, etika, dan moral.
Baca juga: Aksi Demo Tolak PPKM di Ambon Berakhir Saling Dorong, Belasan Mahasiswa Diamankan
Karyono mengatakan dalam kondisi darurat Covid-19 seperti sekarang ini elite politik harus mengedepankan rasa empati dan menahan terlebih dahulu hasrat politiknya. Bangsa Indonesia butuh persatuan agar Pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.
"Para elit politik harus menjadi negarawan, simpan dulu kepentingan pribadi, dan dahulukan kepentingan masyarakat, karena sudah banyak warga yang meninggal akibat Pandemi ini," kata dia.