Staf Khusus Presiden Sayangkan Aksi Kekerasan Oknum Anggota TNI AU Terhadap Warga di Papua
Angkie Yudistia menyayangkan tindakan oknum anggota TNI AU dalam berkomunikasi dengan warga sipil di Merauke, Papua, Senin (26/7/2021).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia menyayangkan tindakan oknum anggota TNI AU dalam berkomunikasi dengan warga sipil di Merauke, Papua, Senin (26/7/2021).
Terlebih, warga tersebut merupakan penyandang disabilitas.
"Ada cara-cara yang lebih bijak dalam merespon aktifitas warga disabilitas, kami menyayangkan sikap berlebihan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI disana ketika berusaha melerai pertikaian antar warga” kata Angkie dalam keterangnnya, Rabu (28/7/2021).
Sebelumnya viral di media sosial aksi Anggota TNI saat mengamankan warga Papua di Bandara J Dimara, Merauke, yang belakangan diketahui merupakan warga difabel tuli.
Anggota TNI AU tersebut tampak menginjak kepala warga yang kemudian menuai banyak kecaman.
Pihak TNI sendiri telah mengambil langkah tegas terhadap anggotanya tersebut.
Baca juga: Moeldoko: Penyelenggaraan PON XX Papua Masih Seperti Rencana Semula, Belum Ada Tanda-tanda Ditunda
Sebagai sesama disabilitas tunarungu/tuli, Angkie Yudistia berharap ada pendekatan persuasif yang bisa dilakukan dan mengedepankan sikap humanis ketika berhadapan dengan masyarakat disabilitas, utamanya kelompok tunarungu.
“Saya seorang tunarungu/tuli, saya memahami betul bagaimana sulitnya berkomunikasi. Saya memahami perasaan teman-teman disabilitas yang lain di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari pemerintah dan juga sesama disabilitas, saya meminta maaf atas kejadian ini dan berharap kedepannya tidak terulang peristiwa serupa di kemudian hari," katanya.
Staf Khusus Presiden tersebut mendukung langkah yang telah diambil TNI Angkatan Udara dalam penegakan hukum terhadap oknum anggotanya.
Baca juga: Kronologi Warga Papua Dianiaya Oknum TNI AU, Korban Sempat Minta Makanan dalam Kondisi Mabuk
“Kami mendukung setiap upaya penegakan disiplin yang telah dilaksanakan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di lingkungan TNI” katanya.
Angkie meyakini, prajurit TNI mampu menjalankan fungsi secara professional dengan mengedepankan delapan wajib TNI yang ramah, santun, menjunjung tinggi kehormatan, serta menjadi contoh yang baik kepada rakyat.