Kasus Oknum TNI di Papua Wujud Lemahnya Edukasi Soal Disabilitas di Indonesia
Komisioner Komnas Perempuan sekaligus penggiat gerakan difabel, Bahrul Fuad, menilai edukasi mengenai disabilitas di Indonesia masih lemah.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Miftah
"Dan ini harus menjadi bagian dari introspeksi pada penegak hukum, untuk mengoreksi dirinya terkait HAM, kedua terkait bagaimana memerlakukan penyandang disabilitas," ungkap Fuad.
Viral di Media Sosial
Sementara itu video yang memperlihatkan tindakan dua oknum anggota TNI Angkatan Udara (AU) terhadap seorang warga Merauke Papua beredar di media sosial.
Video itu viral hingga banyak akun media sosial ikut mengunggah insiden ini.
Baca juga: Staf Khusus Presiden Sayangkan Aksi Kekerasan Oknum Anggota TNI AU Terhadap Warga di Papua
Dalam video berdurasi 1 menit 21 detik itu, tampak seorang pria, warga Papua yang diduga tuna wicara tampak ribut di sebuah warung.
Lalu, beberapa waktu kemudian, datanglah dua anggota TNI AU.
Dua anggota TNI AU kemudian membawa pria itu ke pinggir jalan.
Namun, di antara salah satu anggota TNI AU itu tampak menginjak kepala pria itu dengan sepatunya.
Kronologi Kejadian
Adapun tindakan yang dilakukan oknum TNI AU terjadi di sekitar kawasan di salah satu rumah makan Padang di Jalan Raya Mandala–Muli, Merauke, Senin (26/7/2021) lalu.
Kronologi insiden ini berawal dari keributan seorang warga dengan penjual bubur ayam yang tak jauh dari lokasi.
Baca juga: PROFIL Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto, Dicopot Panglima TNI Imbas Anak Buah Injak Kepala Warga
Sementara dua oknum anggota TNI AU ini awalnya hendak membeli makan di rumah padang.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau), Marsma Indan Gilang Buldansyah.
"Insiden yang diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung, dan melibatkan dua anggota POM AU yang bermaksud melerai," kata Indan, dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/7/2021).