Pemulihan Pascagempa Bumi Sulbar 2021, Pemkab Mamuju Bentuk Pokja Pendidikan Hingga Kesehatan
Wakil Bupati Mamuju Ado Masud mengungkap berbagai program yang dilakukan pihaknya dalam rangka pemulihan pascagempa bumi Sulbar 2021.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Bupati Mamuju Ado Masud mengungkap berbagai program yang dilakukan pihaknya dalam rangka pemulihan pascagempa bumi Sulbar 2021.
Hal tersebut diungkapkan Ado Masud dalam acara peluncuran portal ke-53nya yaitu Tribun-Sulbar.com, sekaligus webinar bertajuk 'Pemulihan Sulbar Pascagempa Bumi 2021', Kamis (28/7/2021).
"Jadi skala prioritas yang kami lakukan adalah fokus penanggulangan bencana alam dengan semua stakeholder yang ada. Baik itu dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan pemerintah pusat," ujar Ado saat berbincang dengan News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra selaku host, Kamis (28/7/2021).
Ado menceritakan karena kondisi saat itu masih dalam proses masa darurat, terdapat berbagai macam bantuan yang masuk ke Sulawesi Barat.
Begitu pula relawan dari berbagai pihak.
Baca juga: Cerita Wakil Bupati Mamuju Saat Gempa Bumi Sulbar 2021, Jadi Relawan Sekaligus Pengungsi
"Kita di pemerintah Kabupaten Mamuju memfasilitasi untuk membuka kelompok kerja (pokja), mengkoneksikan dengan semua pihak yang ada," jelas dia.
Dia mencontohkan ada beberapa rekan yang bergerak di bidang NGO dengan fokus kesehatan dan bantuan tunai.
Saat itu pemerintah Kabupaten Mamuju berusaha mengkoneksikannya ke Dinas Kesehatan dan membentuk pokja.
Lebih lanjut, Ado mengatakan pihaknya memang membuat beberapa pokja terkait dengan penanggulangan bencana.
Seperti pokja pendidikan hingga pokja kesehatan.
Baca juga: Launching Tribun-Sulbar.com: Semoga Dapat Menghubungkan Sulbar dengan Pemerintah Pusat
Sebab, menurutnya gempa 6,2 M tersebut bukan hanya berdampak rusaknya beberapa infrastruktur jalan, jembatan, hingga bangunan di Kabupaten Mamuju.
Juga berdampak terhadap aktivitas kehidupan sosial termasuk anak-anak.
Baca juga: Launching Tribun-Sulbar.com, CEO Tribun: Ini Peran Terbaik Tribun Membangun Kembali Sulawesi Barat
"Karena pada saat itu situasi pandemi Covid-19 sehingga sekolah secara fisik ditiadakan, sehingga saat itu anak-anak fokus belajar dirumah melalui virtual," jelas Ado.
"Tapi gempa saat itu membuat aktivitas belajar mengajar virtual berhenti. Sehingga ibu bupati berpikir harus ada penanganan kasus saat gempa kemarin terkait dengan pendidikan," ujarnya.