Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Periksa Panitia Seleksi Calon Siswa Bintara Usai Viral Kasus Hilangnya Nama Rafael Malalangi

Tim pengawas internal diturunkan menyelidiki kasus salah input nilai yang berujung hilangnya nama Rafael Malalangi dari daftar kelulusan calon Bintara

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Polri Periksa Panitia Seleksi Calon Siswa Bintara Usai Viral Kasus Hilangnya Nama Rafael Malalangi
Facebook/Christofel Tumalun
Sosok Rafael Malalangi, pemuda asal Minahasa Selatan, Sulut yang gagal menjadi Bintara Polri. Sebab, namanya hilang dari daftar kelulusan. 

Rafael kini berada di peringkat 23 yang artinya dinyatakan tidak lolos.

Kendati demikian, pihaknya memutuskan untuk juga turut meloloskan Rafael Malalangi.

Hal itu setelah Kapolda Sulut dan Kapolri sepakat mengambil jalan tengah untuk dapat menambah kuota agar nama Rafael tetap dapat ikut masuk Casis Bintara Polri 2021.

"Sehingga bapak Kapolri mengambil kebijakan untuk menambah kuota Pabanrim Polres Minsel menjadi 23 orang," katanya.

Sebelumnya, Kompolnas mengkritisi kasus hilangnya nama pemuda asal Minahasa Sulawesi Utara, Rafael Malalangi yang sempat dinyatakan lulus dalam seleksi calon Bintara 2021.

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto menyampaikan pihaknya telah mengklarifikasi kasus tersebut kepada Polda Sulawesi Utara.

Diduga, ada salah input nilai bidang jasmani dalam kepesertaan calon Bintara 2021.

BERITA REKOMENDASI

"Untuk kasus di Polda Sulut, sudah dilakukan klarifikasi dan penjelasan bahwa terjadi salah input nilai bidang jasmani sehingga peserta yang merasa nilainya salah input mengajukan protes. Setelah dicek bersama peserta lainnya akhirnya terbukti bahwa memang salah input nilai," kata Benny saat dikonfirmasi, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: SOSOK Rafael Malalangi, Pemuda yang Gagal jadi Bintara karena Namanya Hilang dari Daftar Kelulusan

Menurutnya, salah input nilai jasmani inilah yang membuat nama Rafael yang sebelumnya dinyatakan lulus kemudian berubah menjadi tidak lulus.

Ia menyampaikan ada human eror yang dilakukan oleh panitia seleksi calon bintara 2021.

Namun, Benny mendorong penelusuran lebih lanjut apakah ada motif lain di balik kasus ini.

"Karena sudah terlanjur diumumkan maka peserta yang tadinya sudah dinyatakan lulus akhirnya terkoreksi menjadi tidak lulus. Ini menyangkut human error sehingga perlu dicek kembali, apakah murni salah input atau ada faktor lain," jelasnya.


Di sisi lain, pihaknya mengharapkan Polri untuk segera berbenah agar kasus serupa tidak terulang lagi dan membuat kegaduhan di publik.

"Diharapkan kedepan perlu dilakukan pengecekan berjenjang dan berulang supaya dipastikan tidak ada salah input atau salah jumlah dari masing-masing komponen penilaian," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas