BIN Siapkan 7.000 Vaksinasi dan Bansos di Banten, Jabar dan Jatim
Total 7.000 vaksinasi dan bansos sembako dan vitamin disalurkan BIN kepada masyarakat di wilayah Tangerang-Banten, Bekasi-Jabar, dan Trenggalek-Jatim.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) kembali melanjutkan kegiatan vaksinasi di lingkungan pesantren dan sekolah serta door to door kepada masyarakat di wilayah Tangerang-Banten, Bekasi-Jabar, dan Trenggalek-Jatim.
Total 7.000 vaksinasi dan bansos sembako dan vitamin disalurkan BIN.
Untuk tiga titik di Pondok Cabe, Tangerang Selatan adalah Ponpes Ummul Qura dan Yayasan Hasah Kebajikan, Door to Door vaksinasi dan bansos di Gg Lengkeng Rt 04 Rw 04 dan Gg Lengkeng Rt 03 Rw 04.
”Vaksinasi akan terus menerus kita lakukan. Sejalan dengan program pemerintah dan kita akan terus dukung dalam percepatan vaksinasi covid-19 yang bertujuan untuk kesehatan dan keselamatan warga masyarakat,” ujar Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan, dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Minggu (1/8/2021).
Baca juga: 1,5 Tahun Pandemi Covid-19 di Kota Bekasi: 13.912 Anak Terpapar, 4.241 Warga Meninggal
Sementara itu, menurut data satgas penanganan Covid-19 pada 16 Juli 2021 lalu mencatat, ada 12,8% atau sekitar 351.336 kasus positif covid-19 terjadi pada usia anak usia 0 – 18 tahun.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah, korban anak meninggal karena covid-19 mencapai 777 orang. Anak menjadi salah satu spreader (penularan) di klaster keluarga yang berkontribusi 85% dari total kasus positif di Indonesia.
Kepala BIN menambahkan, penularan Covid-19 di kalangan pelajar cenderung naik.
“Anak-anak kasus positif yang tertular meningkat, sehingga BIN fokus pada pelajar SMP - SMA dan para santri, karena mereka adalah generasi yang harus diselamatkan sebagai penerus bangsa,” ungkapnya.
Baca juga: DPR Diminta Jelaskan ke Publik Jika Tidak Ada Fasilitas Hotel untuk Isoman
Ia menyampaikan masyarakat untuk tidak khawatir karena vaksinasi yang digunakan saat ini aman, halal dan dijamin oleh pemerintah.
Terlebih mayoritas masyarakat sudah banyak yang sadar akan pentingnya vaksin.
Dengan diselenggarakannya vaksinasi tersebut diharapkan terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity sehingga terlindung dari virus corona.
Ia berharap vaksinasi massal dan Door to Door ini memicu semangat warga, yang tadinya kurang paham, takut, salah informasi, cemas atas vaksinasi, bisa berubah pikiran dan tergerak untuk ikut vaksinasi.
“Dengan vaksinasi memang bukan berarti tidak terkena Covid-19. Namun, ketika terkena, gejalanya lebih ringan dibanding jika tidak divaksinasi. Jadi, tubuh lebih kebal,” ujarnya.
Baca juga: Targetkan Vaksinasi 70 Persen di HUT ke-76 RI, Kapolri Beberkan Stateginya
Ketika penularan Covid-19 dapat dikendalikan dan masyarakat telah beradaptasi dengan prokes 5 M, maka proses belajar mengajar baik tatap muka atau dikombinasi dengan sistem belajar online dapat segera diterapkan.