Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Ini PDIP Mulai Pelatihan Asisten Tenaga Kesehatan, Hasto: Pendaftar Membludak

(PDIP) akan mulai menggelar pelatihan asisten tenaga kesehatan (nakes) sebagai wujud gotong royong dan kerja riil bersama masyarakat mengalahkan Covid

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hari Ini PDIP Mulai Pelatihan Asisten Tenaga Kesehatan, Hasto: Pendaftar Membludak
Ist
DPP PDI Perjuangan (PDIP) akan mulai menggelar pelatihan asisten tenaga kesehatan (nakes) sebagai wujud gotong royong dan kerja riil bersama masyarakat mengalahkan Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - DPP PDI Perjuangan (PDIP) akan mulai menggelar pelatihan asisten tenaga kesehatan (nakes) sebagai wujud gotong royong dan kerja riil bersama masyarakat mengalahkan Covid-19.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pelatihan asisten nakes ini akan digelar di Gedung Sekolah Partai milik partai berlambang banteng itu.

Lokasinya adalah di kantor pusat PDIP yang lama di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Senin (2/8/2021).

Hasto, pada pekan lalu, sudah berkunjung ke lokasi untuk memastikan kesiapan lokasi tersebut.

Menurut Hasto, ternyata niat PDIP membantu di sisi kesehatan menyangkut pandemi ini, disambut sangat baik oleh warga masyarakat. Buktinya, pelatihan ini pun mendapat sambutan sangat luar biasa. Sebab banyak sekali peminat yang ingin mendaftar.

“Yang mendaftar banyak sekali. Padahal kapasitasnya terbatas. Panitia akhirnya menutup pendaftaran lebih awal dan peserta yang ikut 979 calon asisten nakes,” kata Hasto, Senin (2/8/2021).

Pelatihan ini bagian dari berbagai kegiatan partai di masa pandemi Covid-19. Selain pelatihan nakes, PDIP juga sudah terlibat dalam dapur umum di berbagai wilayah di Indonesia dan membantu vaksinasi.

Berita Rekomendasi

Pelatihan itu sendiri akan menghadirkan para narasumber yang akan memaparkan best practices layanan kesehatan di masa pandemi ini.

"Acara ini akan dihadiri oleh Menteri Kesehatan. Sejumlah pembicara adalah beberapa dokter yang memiliki pengalaman di dalam perawatan pasien Covid-19 sehingga dapat memberikan best practicesnya. Peserta berasal dari lukusan SMK Kesehatan, Sekolah Perawat, bahkan para dokter di daerah-daerah juga ikut mendaftar," kata Hasto, Senin, (2/8/2021).

Mengapa kegiatan ini penting? Hasto mengatakan berdasarkan data, Indonesia masih sangat kekurangan jumlah dan data pemerataan sumber daya manusia di bidang kesehatan. Padahal di saat pandemi dengan meningkatnya jumlah pasien, Indonesia membutuhkan dengan segera para nakes yang berjuang di garda terdepan penanganan pandemi.

Baca juga: 1.400 Nakes Gugur, IDI Kerjasama dengan Kemnaker Tanggulangi Risiko Nakes Terpapar Covid-19

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di tahun 2017, khususnya di luar Pulau Jawa, Indonesia defisit tenaga dokter. Jika di Asia memiliki rata-rata 1,2, Indonesia berada di angka 0,4.

"Berdasarkan data, kekurangan dokter sangat memprihatinkan di luar Pulau Jawa. Demikian juga terkait tenaga spesialis. Kita masih sangat kekurangan. Harapannya dengan pelatihan ini, Partai ikut memberi kontribusi riil dalam penanganan Covid-19," ucap Hasto.

Hasto menyebutkan agenda ini sejalan dengan arahan Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri, yang terus memantau dan memberi arahan agar kader partai terus menghadirkan wajah kemanusiaan, turun di tengah rakyat dan membantu yang kesusahan serta membantu penanganan Covid-19.

"Sekali lagi disampaikan, kami meyakini tidak ada kata terlambat di dalam penanganan pandemi Covid 19. Perintah Ibu Mega agar seluruh kader terus membuka mata hati kemanusiaannya untuk membantu rakyat tanpa pandang bulu. Kobarkan semangat gotong royong untuk rakyat secara terus menerus," ujar Hasto.

"Dalam situasi seperti ini kedepankan jiwa kemanusiaan dan gotong royong daripada politik kekuasaan. Dengan demikian persatuan seluruh elemen bangsa guna membantu rakyat ditempatkan di atas segalanya," tandas Hasto.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak, Sri Rahayu, mengatakan situasi pandemi Covid-19 saat ini menyadarkan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak asisten nakes.

Apalagi data menunjukkan bahwa rasio nakes dibanding jumlah penduduk Indonesia adalah nomor dua terendah se-Asia Tenggara.

“Saat ini, untuk yang paling mudah kita lihat adalah bagaimana kita butuh petugas sebagai asisten nakes untuk membantu penyuluhan, vaksinasi,  dan swab. Ini penting supaya testing-tracing-dan treatment bisa berjalan baik,” kata Sri Rahayu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas