Eks Menkumham Tak Kagum Saat Akidi Tio Sumbang Rp 2 Triliun, Ungkap Kasus Serupa yang Pernah Terjadi
Akhir-akhir ini publik memang sedang ramai membicarakan soal sumbangan Rp 2 triliun dari seorang pengusaha di Sumatera selatan, mendiang Akidi Tio.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini publik memang sedang ramai membicarakan soal sumbangan Rp 2 triliun dari seorang pengusaha di Sumatera selatan, mendiang Akidi Tio.
Awalnya banyak yang memuji Akidi Tio dan keluarganya, karena ketulusannya mau membantu warga di tengah pandemi Covid-19.
Namun kini sumbangan Rp 2 triliun itu diduga hoaks.
Diketahui sebelumnya, uang sumbangan sebesar Rp 2 triliun tersebut dijanjikan cair melalui billyet giro pada Senin (2/8/2021) siang kemarin.
Nyatanya hingga melewati tenggat waktu, uang tersebut masih belum bisa diterima.
Baca juga: Tegaskan Tak Menangkap Anak Akidi Tio, Polda Sumsel: Heriyanti Kita Undang Untuk Beri Klarifikasi
Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia serta Belarusia, Hamid Awaludin turut menanggapi soal dugaan hoaks sumbangan Rp 2 triliun dari mendiang Akidi Tio.
Dilansir Kompas.com, Hamid mengaku tak merasa kagum atau memuja ketulusan keluarga Akidi Tio saat menyumbangkan dana sebesar Rp 2 triliun.
Hamid malah merasa pejabat Indonesia sama sekali belum belajar dari kejadian yang pernah terjadi di masa lalu.
Bahkan Hamid menganggap bahwa masih banyak orang yang ingin mempopulerkan diri dengan cara melecehkan akal waras para pejabat.
Kemudian Hamid pun membeberkan beberapa kasus pemberian dana sumbangan yang fantasitis kepada negara yang pada kenyataannya hanya sebuah kebohongan belaka.
Baca juga: Soal Donasi Rp 2 Triliun dari Akidi Tio, Gubernur Sumsel: Tindak Tegas Siapapun yang Buat Kegaduhan
Seorang Filantropis Beri Sumbangan pada Korban Bencana di Palu dan NTB
Hamid menceritakan sebelumnya ada seseorang yang mengaku sebagai filantropis dunia, akan memberikan sumbangan dana yang fantastis.
Sumbangan dana tersebut nantinya akan diberikan kepada korban bencana di Palu, Sulawesi tengah dan di Nusa Tenggara Barat.
Tak hanya itu, Filantropis tersebut juga pernah mengatakan kepada media dirinya akan sukarela membangun asrama prajurit pasukan elite Indonesia.