Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analisis Balitbang Golkar Atas Capaian Pertumbuhan Ekonomi 7,07 Persen, Dua Hal Jadi Faktor Utama

ada dua hal yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi saat ini. Berikut analisis dari Balitbang Golkar

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Analisis Balitbang Golkar Atas Capaian Pertumbuhan Ekonomi 7,07 Persen, Dua Hal Jadi Faktor Utama
Tribunnews/Jeprima
Suasana permukiman padat penduduk di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (4/6/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data jumlah penduduk di Indonesia hingga September 2020 sebanyak 270.203.917 jiwa. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), terjadi penambahan jumlah penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 3,26 juta setiap tahun. Sementara laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,25 persen per tahun. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Balitbang Golkar, Jerry Sambuaga memberikan analisis pihaknya terkait capaian pertumbuhan ekonomi 7,07 persen yang diraih Indonesia pada kuartal kedua 2021.

Menurut Balitbang Golkar, ada dua hal yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi saat ini, yaitu meredam penyebaran Covid-19 dan menggerakkan roda perekonomian.

Dalam hal meredam penyebaran Covid, Ketua Balitbang menilai tren Indonesia makin baik dari hari ke hari.

Meskipun sempat melonjak tinggi karena varian Delta, tetapi dengan koordinasi dan kerja keras, lonjakan itu bisa diredam.

Baca juga: BPS: Indonesia Keluar dari Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Melesat 7,07 Persen

Pedagang saat merapikan barang dagangannya di kios sembako Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (3/8/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada Juli mengalami inflasi 0,08 persen. Sementara, secara tahun berjalan dan tahunan, masing-masing inflasi 0,81 persen dan 1,52 persen. Inflasi dipengaruhi kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,15 persen. Tribunnews/Jeprima
Pedagang saat merapikan barang dagangannya di kios sembako Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (3/8/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada Juli mengalami inflasi 0,08 persen. Sementara, secara tahun berjalan dan tahunan, masing-masing inflasi 0,81 persen dan 1,52 persen. Inflasi dipengaruhi kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,15 persen. Tribunnews/Jeprima (/Jeprima)

Jerry melihat, dua hal itu menjadi bukti kinerja Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

“DIlihat dari statistik, lonjakan itu paling tinggi terjadi pada sekitar bulan Juli. Namun perlahan lonjakan kasus penderita bisa diturunkan. Penyediaan fasilitas kesehatan dan sarana penunjang juga bisa kembali normal dalam tiga atau empat minggu,” kata Jerry, Selasa (10/8/2021).

Berita Rekomendasi

Strategi untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak di dalam maupun luar negeri menurut Jerry sangat membantu upaya-upaya tersebut.

Dalam hal penyediaan sarana kesehatan, pemerintah bergerak cepat dengan membuka fasilitas-fasilitas sementara.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2021 Sebesar 7,07 Persen, Dradjad Wibowo: Ekonomi RI Masih Rapuh

Demikian juga dalam menangani permintaan oksigen dan obat-obatan, Pemerintah beserta stake holder terkait bisa segera beradaptasi.

Program vaksinasi juga menjadi sorotan Balitbang.

Menurut Jerry, vaksinasi yang terjadi sekarang sudah menunjukkan trend partisipatif yang baik. Yang dimaksud dalam partisipasi ini bukan hanya dalam hal peserta vaksin tetapi juga penyelenggara vaksin.

Dunia usaha khususnya, disebut Jerry sangat supportif terhadap Pemerintah dalam menyelenggarakan vaksin di berbagai Daerah.

“Terlihat partisipasi pelaku usaha dan asosiasi dalam penyelenggaraan vaksin. Banyak yang ikut serta, mulai dari KADIN, Aprindo, Hippindo dan asosiasi yang lain. Masyarakat juga makin terinformasi dan makin sadar dalam mengikuti program vaksin. Intinya vaksinasi ini sudah menjadi kesadaran bersama. Dan ini sangat bagus untuk pemulihan ekonomi,” tambah Jerry.

Baca juga: Tak Sebesar di Kuartal II, Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III Diprediksi Cuma 3 Persen

Perajin menyelesaikan kerajinan anyaman rotan di Kawasan Tomang, Jakarta, Minggu (1/8/2021). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menginginkan koperasi dan UMKM menjadi sentra pemulihan ekonomi nasional, karena mayoritas pelaku usaha 99,9 persen adalah UMKM yang kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) 61 persen dan penyerapan tenaga kerja sebesar 97 persen.
Perajin menyelesaikan kerajinan anyaman rotan di Kawasan Tomang, Jakarta, Minggu (1/8/2021). Koperasi dan UMKM diharapkan menjadi sentra pemulihan ekonomi nasional, karena mayoritas pelaku usaha 99,9 persen adalah UMKM yang kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) 61 persen dan penyerapan tenaga kerja sebesar 97 persen. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sedangkan dalam pemulihan ekonomi, Balitbang mencatat strategi Pemerintah terlihat bagus dalam dua hal.

Pertama, dalam memberikan insentif bagi pelaku usaha agar mampu tetap berproduksi di masa pandemi; dan kedua dalam hal mempertahankan daya beli masyarakat.

Pemerintah memberikan berbagai macam bantuan, insentif dan stimulus baik kepada pelaku usaha di semua level sekaligus memberikan berbagai macam bantuan sosial kepada masyarakat.

Hasilnya, roda ekonomi terus berjalan meskipun sempat tertekan tahun lalu. Sekarang menurut dia, geliat ekonomi sudah terlihat di mana-mana.

Jerry percaya bahwa jika tren ini terus berlanjut, Indonesia bisa pulih lebih cepat dalam mengatas dampak pandemi.

Selain dari Balitbang, penilaian terhadap kinerja Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga datang dari CSIS.

Menurut CSIS, Airlangga berhasil melakukan berbagai langkah yang tepat sehingga relatif berhasil dalam mengatasi pandemi.

Pertumbuhan ekonomi 7,07% di kwartal kedua 2021 merupakan gabungan dari upaya yang dilakukan dalam bidang kesehatan maupun ekonomi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas