Tokoh di balik Perumusan Teks Proklamasi, Dilengkapi Proses Perumusan dan Pembacaan Teks Proklamasi
Simak inilah tokoh dibalik perumusan Teks Proklamasi, lengkap beserta proses perumusan dan pembacaan Teks Proklamasi.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa Proklamasi yang dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 ini telah membawa perubahan yang besar bagi bangsa Indonesia.
Pembacaan teks proklamasi ini diselenggarakan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta (yang sekarang menjadi Jalan Proklamasi Nomor 1).
Setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, para pemimpin beserta rakyat Indonesia bersama-sama terus berjuang membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berikut ini tokoh dibalik perumusan Teks Proklamasi, lengkap beserta proses perumusan dan pembacaan Teks Proklamasi:
Baca juga: Perbedaan Naskah Proklamasi Klad dan Autentik, Terdapat Perubahan Penulisan
Baca juga: Proses Perumusan Teks Proklamasi, Mulai dari Kekalahan Jepang hingga Pengetikan Teks
Tokoh dibalik Perumusan Teks Proklamasi
Tiga tokoh nasional yang menyusun teks proklamasi yakni, Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad Soebarjo.
Soekarno yang menulis naskah proklamasi.
Sementara, Moh. Hatta dan Achmad Soebarjo yang menyumbangkan ide secara lisan.
Kalimat pertama merupakan buah pemikiran Achmad Soebarjo, sedangkan kalimat terakhir ide dari Moh. Hatta.
Perumusan Teks Proklamasi
Pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945, setelah sampai di Jakarta, rombongan Soekarno-Hatta diantar oleh Laksamana Maeda ke rumah Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto (Kepala Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia).
Namun, Yamamoto tidak mau menerima kedatangan rombongan Soekarno-Hatta.
Ia lantas memerintahkan Mayor Jenderal Otoshi Nishimura (Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintahan Militer Jepang) untuk menerima kedatangan Soekarno-Hatta.
Nishimura memberi kabar mengejutkan, bahwa Tokyo tidak mengizinkan proklamasi kemerdekaan Indonesia, dikarenakan perjanjian antara Sekutu dan Jepang, yang mengharuskan Jepang menjaga status quo di wilayah jajahan Jepang, salah satunya Indonesia.