Baliho Puan Banyak Terpasang di Sejumlah Tempat, PDIP: Spontanitas, Tak Ada Kaitannya dengan Pilpres
Akhir-akhir ini publik banyak menyoroti adanya baliho beberapa elit politik yang terpasang di sudut kota di seluruh Indonesia.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini publik banyak menyoroti adanya baliho beberapa elit politik yang terpasang di sudut kota di seluruh Indonesia.
Satu diantaranya adalah baliho Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani.
Politisi PDIP, Arteria Dahlan, menegaskan pemasangan baliho tersebut adalah sebuah spontanitas.
Bahkan Dahlan juga menyebutkan jika pemasangan baliho sama sekali tidak ada kaitannya dengan Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Baliho Tokoh Parpol Ramai Terpasang di Masa Pandemi, Pakar Nilai Para Kader Tak Berani Melarang
"Harus dipahami juga pemasangan baliho-baliho itu kan spontanitas dan itu juga enggak ada kaitannya sama Pilpres," kata Dahlan dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Rabu (11/8/2021).
Lebih lanjut Dahlan menuturkan, tujuan PDIP memasang baliho Puan adalah untuk membangun semangat pasukan tim pemenangan.
Karena menurutnya, pemasangan baliho ini cukup efektif untuk membangun semangat tim pemenangan.
"Ya kalau tujuannya bagi kami kan sebenarnya sederhana saja kita ini selama ini kan tidak begitu peka, tidak begitu aware, bagaimana kita bisa membangun semangat pasukan teman-teman tim pemenangan. Saya berkali-kali sudah mengatakan dan ternyata lewat baliho sangat efektif."
"Ternyata yang kalian kerjakan tidak hanya melahirkan sebagai DPR RI. Kita membuat sejarah baru, kalau kalian serius bekerja kita bisa menghasilkan siapa kepik yang bisa lahir, perempuan pertama sebagai Ketua DPR RI," terang Dahlan.
Baca juga: Marak Baliho Politikus di Tengah Pandemi, Fadli Zon: Krisis Empati, Tak Peka pada Masyarakat
Selain itu menurut Dahlan, pemasangan baliho Puan ini juga bisa turut membangun semangat tim pemenangan dengan pendekatan yang lebih internal.
Mengingat Puan adalah anak dari Megawati Soekarnoputri dan cucu dari Bung Karno.
"Dan di pasukan ini di temen-temen, apalagi Mbak Puan ini kan anak ideologis dan anak biologisnya Ibu Mega. Kemudian cucu ideologis dan biologisnya Bung Karno."
"Artinya yang seperti itu membangun semangat kepada teman-teman. Jadi pendekatannya lebih ke internal," pungkasnya.
Baca juga: Baliho Puan Maharani Menjamur, Peluang Ganjar Diusung PDIP Tertutup? Ini Analisa Pengamat
Analisa Pengamat soal Baliho Puan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.