Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luhut Hapus Angka Kematian Covid-19, Epidemiolog Sebut Berbahaya: Bisa Salah Strategi dan Ekspektasi

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menghapus angka kematian Covid-19, Epidemiolog sebut berbahaya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Luhut Hapus Angka Kematian Covid-19, Epidemiolog Sebut Berbahaya: Bisa Salah Strategi dan Ekspektasi
Tribunnews/Jeprima
Petugas mengusung peti jenazah korban Covid-19 yang akan dimakamkan melintasi tempat pembuatan peti jenazah di kompleks pemakaman Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (13/7/2021). Meningkatnya angka kematian kasus Covid-19 membuat permintaan peti jenazah mengalami peningkatan. Salah satu pekerja mengaku, dalam sehari mereka dapat menyelesaikan pembuatan peti jenazah sebanyak 30 buah. Tribunnews/Jeprima 

Salah satunya, relawan tenaga medis Covid-19 sekaligus influencer Tirta Mandira Hudi.

Pria yang akrab dengan sapaan Dokter Tirta ini melontarkan kritikan lewat akun Twitter-nya, @tirta_hudhi, Selasa (10/8/2021).

Ia menyayangkan keputusan pemerintah untuk menghapus kematian dari indikator penanganan Covid.

Baca juga: Berlaku 11 Agustus 2021, Ini Aturan Baru untuk Penumpang Pesawat Selama PPKM Level 4

Kritikan Tirta Mandira Hudi terkait penghapusan angka kematian dari pengendalian Covid-19.
Kritikan Tirta Mandira Hudi terkait penghapusan angka kematian dari pengendalian Covid-19.

Menurutnya, perbaikan data kematian bisa disegera dilakukan, tanpa harus menghapusnya.

"Kalo ada telat input data kematian, perbaiki kondisi lapangannya, biar input data cepet ga rapel an."

"Bukan malah delete angka kematian dari indikator."

"Apakah sesusah itu merapikan data? Makanya : delete saja?" tulis Tirta.

Baca juga: Fraksi PKS: Pemerintah Tak Boleh Sembunyikan Data Kematian Covid-19

Berita Rekomendasi

Kritikan serupa juga datang dari politisi Partai Gerindra Fadli Zon.

Melalui akun Twitter-nya, @fadlizon, Selasa (10/8/2021), Fadli meminta untuk memperbaik data angka kematian segera, bukan malah menghapusnya.

Ia menilai, pemerintah gagal mengatasi kematian akibat Covid-19.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon saat diskusi bertajuk Pro Kontra Presiden 3 Periode dan Pasangan Jokowi-Prabowo yang dipandu oleh Vice News Manager Tribun Network Domu Ambarita dan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat, Kamis (24/6/2021).
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon saat diskusi bertajuk Pro Kontra Presiden 3 Periode dan Pasangan Jokowi-Prabowo yang dipandu oleh Vice News Manager Tribun Network Domu Ambarita dan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat, Kamis (24/6/2021). (Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda)

"Beginilah kalau urusan tak diserahkan pada ahlinya. Data kematian bukan sekedar angka."

"Itu nyawa manusia Indonesia yg seharusnya dilindungi tumpah darahnya. Kita gagal mencegah korban begitu banyak."

"Kalau data tak akurat, perbaiki. Bukan dihapus sbg indikator penanganan," demikian ucap Fadli Zon.

(Tribunnews.com/Maliana/Shella Latifa)(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas