Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati: Membangun Koperasi Jangan Seremonial-seremonial Melulu

Megawati menilai saat ini implementasi koperasi di Indonesia seperti maju mundur saja, bukan sesuai keinginan rakyat. 

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Megawati: Membangun Koperasi Jangan Seremonial-seremonial Melulu
Ist
Megawati 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan pentingnya mengimplementasikan ide 'koperasi' Bung Hatta untuk perekonomian masyarakat. 

Megawati menilai saat ini implementasi koperasi di Indonesia seperti maju mundur saja, bukan sesuai keinginan rakyat. 

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara webinar peringatan "HUT Mohammad Hatta ke-119" pada Kamis (12/8/2021).

"Kenyataannya bagaimana melihat lapangan KUD (Koperasi Unit Desa) dulu akhirnya yang jadi pengurusnya bukan rakyat di desa, tapi kan pemimpin-pemimpin desanya. Akhirnya kita jalan, karena tidak mengerti yang diinginkan oleh rakyat itu apa," kata Megawati. 

Baca juga: Komisi VI: Bantuan untuk Koperasi Langkah Tepat Menko Perekonomian

Presiden kelima RI ini mengajak para pemimpin untuk melihat kembali perjuangan Bung Hatta, melewati berbagai pertempuran, hingga melahirkan ide koperasi untuk kemandirian rakyat. 

"Membangun koperasi itu maunya piye gitu loh. Yang diinginkan Bung Hatta itu loh, makmur, sejahtera, ada di UUD 1945 kita. Jangan seremonial-seremonial melulu," papar Megawati. 

"Maunya diapakan? Artinya harus kita pelihara anak-anak muda itu biar tahu. Kalian bisa ke luar negeri, tapi boleh lihat anak rakyat, karena enggak punya uang, nggak bisa sekolah," sambung Ketua Dewan Pengarah BPIP ini. 

BERITA REKOMENDASI

Lebih lanjut, ditegaskan Megawati, dibuang karena memperjuangkan kemerdekaan itu tidak enak. 

Berbeda dengan saat ini, dulu di penjara lebih banyak para politisi yang berjuang untuk rakyat. 

"Jadi, tolonglah kumpulin untuk menindaklanjuti koperasi yang diinginkan Pak Hatta itu opo toh. Kok sampai sekarang enggak jalan? Itu pikiran saya, why (mengapa)? Itu ide bagus tetapi why ya?" jelas Megawati. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas