Ditanya Pilih Jadi Pebisnis atau Pejabat, Ini Jawaban Ahok
Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih memilih menjadi seorang pejabat dibanding berprofesi sebagai pebisnis.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih memilih menjadi seorang pejabat dibanding berprofesi sebagai pebisnis.
Ahok menjadi pembicara dalam acara BTP Insights Business, Nationalism, dan Beyond, yang diselenggarakan Intiland. Di kesempatan itu, Ahok ditanya lebih pilih menjadi pebisnis atau seorang pejabat.
Ahok cerita, awalnya ingin menjadi seorang konglomerat. Namun, dinasehati oleh ayahnya, menjadi seorang pejabat lebih memiliki kuasa untuk membuat kebijakan.
"Kalau ditanya lebih senang mana, lebih senang jadi pejabat kalau untuk menolong orang. Waktu Gubernur DKI Jakarta punya (uang) operasional Rp 3 miliar satu bulan," ujar Ahok dalam diskusi daring, Jumat (13/8/2021).
Baca juga: HARTA Kekayaan Ahok Capai Rp 59,3 Miliar, Naik Rp 9 Miliar saat Jabat Komisaris Utama Pertamina
Menurut Ahok, uang operasionalnya dapat digunakan untuk membantu masyarakat DKI Jakarta. Misalnya, warga yang ijazah sekolah ditahan karena memiliki utang.
"Sangat menyenangkan saya bantu berapa ratus juta untuk menebus ijazah nyangkut karena ada utang di sekolah," katanya.
Lalu, Ahok ditanya apa 'kangen' ingin dengan jabatan sebagai pejabat publik. "Saya bukan soal kangen, saya sekarang kerja saja sudah. Kalau disuruh pilih dalam hidup ini mau jadi apa, ya jadi pejabat," imbuhnya.
Baca juga: Pemborosan, Ahok Hapus Fasilitas Kartu Kredit Korporat di Pertamina
"Mana lebih baik, ya pejabat karena bisa menentukan banyak orang. Misal properti lagi susah, pejabat bisa ngasih kebijakan," ucapnya.