Vaksin Covid-19: Kegunaan, Cara Kerja, dan Efek Samping yang Ditimbulkan
Simak kegunaan vaksin Covid-19, cara kerja, hingga efek samping yang ditimbulkan setelah vaksin.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kegunaan vaksin Covid-19, cara kerja, hingga efek samping yang ditimbulkan setelah vaksin.
Pemberian vaksin di Indonesia masih terus gencar dilakukan.
Semua masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi secara gratis.
Lantas, apa saja kegunaan vaksin Covid-19?
Baca juga: 5 Juta Dosis Vaksin Sinovac Siap Pakai Tiba di Indonesia
Dikutip dari laman resmi WHO, berikut beberapa kegunaan vaksin Covid-19:
- Menghasilkan perlindungan tubuh terhadap penyakit, sebagai hasil dari pengembangan respons imun terhadap virus SARS-Cov-2;
- Mengembangkan kekebalan tubuh;
Melalui vaksinasi, akan ada pengurangan risiko mengalami penyakit yang bertambah parah.
Dengan vaksin Covid-19, akan membantu Anda melawan virus jika terpapar.
- Melindungi orang di sekitar;
Jika Anda terlindungi dari infeksi dan penyakit, maka cenderung tidak menulari orang lain.
- Melindungi orang-orang yang berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19;
Vaksin sangat penting untuk melindungi orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19.
Seperti penyedia layanan kesehatan, orang yang lebih tua atau lanjut usia, dan orang-orang dengan kondisi medis lainnya.
Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention, vaksin mengurangi risiko terkena penyakit, bekerja dengan pertahanan alami tubuh Anda untuk membangun perlindungan.
Ketika seseorang mendapatkan vaksin, sistem kekebalan tubuh akan merespons.
Berikut ini cara kerja vaksin:
- Mengenali kuman yang menyerang, seperti virus atau bakteri;
- Menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang diproduksi secara alami oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit;
- Ingat penyakitnya dan cara melawannya. Jika Anda kemudian terkena kuman di masa depan, sistem kekebalan Anda dapat dengan cepat menghancurkannya sebelum Anda menjadi tidak sehat;
Oleh karena itu, vaksin adalah cara yang aman dan cerdas untuk menghasilkan respons imun dalam tubuh, tanpa menyebabkan penyakit.
Sistem kekebalan tubuh kita dirancang untuk mengingat.
Setelah sudah mendapat satu atau lebih dosis vaksin, kita biasanya tetap terlindungi dari penyakit selama bertahun-tahun, puluhan tahun, atau bahkan seumur hidup.
Inilah yang membuat vaksin sangat efektif.
Dari pada mengobati penyakit, vaksin akan mencegah kita dari sakit.
Efek Samping Vaksin Covid-19
Efek samping pada lokasi suntikan, dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention:
- Rasa sakit;
- Kemerahan;
- Pembengkakan.
Efek samping yang dirasakan:
- Kelelahan;
- Sakit kepala;
- Nyeri otot;
- Panas dingin;
- Demam;
- Mual.
Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin
Jika merasakan efek samping tersebut, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Anda dapat menggunakan obat-obatan untuk meredakan efek samping pasca-vaksinasi sesuai saran yang diberikan oleh dokter.
Baca juga: CARA Scan Barcode Sertifikat Vaksin Covid-19 di Aplikasi PeduliLindungi sebagai Syarat Masuk Mal
Biasanya obat yang digunakan di antaranya, ibuprofen, asetaminofen, aspirin, atau antihistamin.
Namun, tidak disarankan meminum obat-obatan tersebut sebelum vaksinasi sebagai pencegahan terhadap efek samping.
Untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan di tempat suntikan dapat lakukan hal berikut:
- Oleskan waslap yang bersih, dingin, dan basah di atas area tersebut;
- Latih lengan untuk bergerak.
Untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat demam:
- Minum banyak cairan;
- Berpakaian ringan.
Efek samping setelah suntikan kedua mungkin lebih intens daripada yang Anda alami setelah suntikan pertama.
Efek samping ini adalah tanda normal bahwa tubuh Anda sedang membangun perlindungan dan akan hilang dalam beberapa hari.
Namun, beberapa orang tidak diperbolehkan vaksin jika menderita penyakit tertentu.
Berikut daftar kondisi atau penyakit yang tidak boleh vaksin, dikutip dari laman resmi WHO:
- Kanker serviks;
- Kolera;
- COVID-19;
- Difteri;
- Hepatitis B;
- Influensa;
- Ensefalitis Jepang;
- Campak;
- Meningitis;
- Penyakit gondok;
- Pertusis;
- Radang paru-paru;
- Polio;
- Rabies;
- Rotavirus;
- Rubella;
- Tetanus;
- Penyakit tipus;
- Varisela;
- Demam kuning.
(Tribunnews.com/Yurika)