Soal KLB Moeldoko, Politisi Demokrat Ibaratkan Partainya Asyik Berlayar Tiba-tiba Ketemu Bajak Laut
Syarief Hasan mengatakan permasalahan Moeldoko dan KLB-nya lebih cocok disebut gangguan, ketimbang konflik.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan permasalahan Moeldoko dan KLB-nya lebih cocok disebut gangguan, ketimbang konflik.
Pasalnya menurut Syarief, sebutan konflik lebih pas jika permasalahannya berasal dari internal partai.
Sedangkan Moeldoko dan KLB-nya berasal dari luar tubuh partai Demokrat.
"Ada beda antara konflik dengan gangguan. Kami lihat ini bukan konflik, karena kalau konflik itu internal. Tapi ini adalah gangguan," kata Syarief dalam diskusi daring Polemik Trijaya, Sabtu (14/8/2021).
Baca juga: Elektabilitas AHY, Erick Tohir dan Zulhas Mulai Menyodok Masuk 10 Besar Pilpres 2024
Bahkan Wakil Ketua MPR RI Fraksi Partai Demokrat ini mengibaratkan gangguan yang dilakukan Moeldoko sebagai bajak laut yang mencoba merampas kapal milik Demokrat.
"Ibaratnya kapal kami sedang berlayar tiba - tiba ada bajak laut datang. Jadi berbeda," ujar dia.
Namun lebih lanjut, Syarief berterima kasih kepada pemerintah termasuk Presiden Joko Widodo karena telah menjaga dengan baik iklim politik di Indonesia.
Ia berharap suasana iklim politik yang kondusif terus terjaga hingga Pemilu 2024.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah, saya juga sudah berterima kasih kemarin kepada Presiden bahwa Presiden bisa menjaga iklim politik. Ini kita harapkan bisa berlangsung sampai tahun 2024," pungkas dia.