Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selama Juli 2021, Kemenpora - BNPT Latih 2.500 Agen Antiterorisme

Antisipasi pemuda jadi agen teroris, Kemenpora kerjasama dengan BNPT membina generasi muda menjadi agen anti radikalisme dan terorisme.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Selama Juli 2021, Kemenpora - BNPT Latih 2.500 Agen Antiterorisme
Istimewa
Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjend TNI Hendri Paruhuman Lubis 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris di berbagai wilayah, sejak Kamis (12/8/2021) lalu.

Rinciannya, di wilayah Jawa Tengah (Jateng) 10 orang, Lampung 7 orang dan Sumatera Utara 6 orang.

Kemudian, 4 orang ditangkap di Banten, 3 orang di Jambi, 2 orang di Jawa Barat (Jabar), satu orang di Sulawesi Selatan (Sulsel), satu orang di Maluku, dan 2 orang di Kalimantan Barat (Kalbar).

Baca juga: Selain Jokowi 404: Not Found, Ada Juga Mural Dipaksa Sehat di Negara Yang Sakit

Menanggapi maraknya penangkapan terduga teroris, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah menyebut bahwa generasi muda kerap kali jadi target rekrutmen anggota teroris. 

Pasalnya pemuda dinilai lebih punya semangat juang tinggi, idealis dan cenderung radikal atas hal yang diyakini.

"Potensi inilah yang dimanfaatkan untuk direkrut menjadi agen teroris yang terjadi selama ini, bahkan dimasa yang akan datang terus seperti itu," kata Faisal dalam diskusi daring, Minggu (15/8/2021).

Sebagai upaya antisipasi, Kemenpora sudah menjalin kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk membina generasi muda menjadi agen anti radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat.

BERITA REKOMENDASI

"Kita sudah tandatangan dengan BNPT untuk melakukan pembinaan kepada generasi muda, agar mereka bisa menjadi early warning di lingkungannya masing - masing," ujarnya.

Baca juga: Penampakan Mural Viral Jokowi:404 Not Found yang Sudah Dihapus, Ditutup Cat Hitam

Senada dengan Faisal, Staf Khusus Menteri Agama, Mohammad Nuruzzaman mengatakan terorisme di Indonesia jadi ancaman serius lantaran anasir organisasi radikal masih ada. 

Solusi menangkal penyebaran ideologi terorisme dinilai perlu dilakukan lewat penguatan civil society, yakni membina dan menyadarkan masyarakat, khususnya generasi muda yang kerap dijadikan target rekrutan terorisme.

"Pemuda khususnya, harus memahami betul bahwa gerakan dakwah yang dilakukan oleh organisasi-organisasi radikal, tidak sepenuhnya dakwah, tapi lebih pada gerakan politik dengan memanfaatkan isu-isu agama, gerakan intoleran yang menganggap bahwa selain kelompoknya adalah salah," terang Nuruzzaman.

Baca juga: Kabar Baik, Ketum MUI Sudah Keluar dari RS, Kini Tinggal Pemulihan Usai Kecelakaan

Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjend TNI Hendri Paruhuman Lubis, mewaspadai penyebaran paham radikalisme lewat dunia maya di masa pandemi Corona.

Organisasi teroris disebut kerap memanfaatkan dunia maya sebagai ajang rekrutmen hingga penggalangan dana. 

"Saat pandemi ini, masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah, maka sebagian besar waktunya akan berada di Dunia maya, ini yang menjadi perhatian kita semua agar tidak justru terpapar gerakan radikalisme, terutama generasi milenial yang tidak bisa lepas dari internet," ungkap Hendri.

Baca juga: Lelang Sepeda Lipat hingga Jaket Blusukan dengan Jokowi, Bima Arya Kumpulkan Uang Rp 53 Juta 

Sebagai informasi, pembinaan kader pemuda anti radikalisme hasil kerjasama Kemenpora dan BNPT berlangsung pada 5 - 9 Juli 2021 kemarin. Selama 4 hari pelaksanaannya, para pemuda dilatih via virtual soal wawasan kebangsaan serta anti paham radikalisme dan terorisme.

Kemenpora bahkan pada rentang bulan Juli 2021 sudah melatih 2.500 kader pemuda anti radikalisme yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Barat. 

"Ini untuk membentengi agar tidak mudah terpapar ajakan oknum - oknum yang mengarah pada gerakan melawan pemerintah yang sah," kata Asdep Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora, Arifin Majid.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas