Zulkifli Hasan Ungkap Momen Paling Membahagiakan Selama Pimpin PAN
Membantu memperjuangkan asprasi masyarakat dianggap sebagai momen paling membahagiakan yang dirasakan Zulkifli Hasan
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membantu memperjuangkan asprasi masyarakat dianggap sebagai momen paling membahagiakan yang dirasakan Zulkifli Hasan selama memimpin Partai Amanat Nasional (PAN).
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan ketika dapat membantu masyarakat, hal itu menjadi sebuah kebanggan tersendiri.
"(Momen paling membahagiakan itu) Kalau kita bisa membantu banyak apa yang dirasakan masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Zulhas saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat, Rabu (18/8/2021).
Dia memberikan contoh saat polemik pembahasan dan pengesahan Undang-Undang Omnibus Law yang sangat menarik perhatian masyarakat.
Kala itu, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera mengambil langkah walk out, karena tak setuju dengan UU Omnibus Law.
Meski tak setuju pula, Zulhas menegaskan PAN lebih memilih tak walk out.
Baca juga: Zulkifli Hasan: Jangan Ada yang Berpikir Cari Untung Dalam Penanganan Covid-19
Karena dengan walk out, justru PAN merasa tak bisa memperjuangkan apa yang diinginkan rakyat dan seperti menyerah.
Namun, justru mereka yang walk out, lanjutnya, dianggap pahlawan oleh masyarakat.
Sebab dianggap mewakili keinginan rakyat yang tak setuju dengan UU Omnibus Law tersebut.
"Misalnya begini, kemarin ada undang-undang Omnibus Law. Saya kalau mau dapat nama di rakyat, ya pasti seperti Demokrat dan PKS, walk out seperti pahlawan. Tapi kalau walk out, saya nggak bisa bikin apa-apa. Saya pilih tetap bertarung, oleh karena itu saya pilih kader-kader terbaik," jelas Zulhas.
Saat itu, PAN menerjunkan lima kader yang dianggap terbaik di bidangnya untuk turut serta dalam pembahasan dan mengawal Omnibus Law.
Baca juga: Zulkifli Hasan Kukuhkan Jubir Muda PAN
Beberapa di antaranya adalah Prof Zainuddin Maliki, Alm Doktor Ali Taher Parasong, serta Guspardi Gaus.
"Mereka ini siang malam bertempur karena (pengesahan) mau dipercepat. Bertarung habis-habisan sampai nangis berderai air mata. Kami bersyukur bisa mempertahankan yang menurut kami untuk kepentingan rakyat," ujarnya.
"Antara lain bidang pendidikan tetap tidak diliberalisasi. Termasuk mempertahankan keberpihakan terhadap para tenaga kerja. Walaupun di mata publik kami jelek tidak apa-apa. Ya begitu lah perjuangan. Kalau mau enak kita walkout saja, tidak capek dan perlu bertengkar," kata Zulhas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.