Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK Ungkap Motivasinya Kerap Terjun dalam Berbagai Upaya Resolusi Konflik di Dalam dan Luar Negeri

Jusuf Kalla (JK) mengungkap motivasinya kerap terjun dalam berbagai upaya resolusi konflik baik di dalam maupun di luar negeri.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in JK Ungkap Motivasinya Kerap Terjun dalam Berbagai Upaya Resolusi Konflik di Dalam dan Luar Negeri
screenshot
Jusuf Kalla 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) mengungkap motivasinya kerap terjun dalam berbagai upaya resolusi konflik baik di dalam maupun di luar negeri.

Sebagai juru damai, sekurangnya ada tiga konflik besar dan berdarah di dalam negeri yang pernah ditanganinya yakni konflik Poso, Ambon, dan Aceh.

Selain itu, JK juga mengungkapkan kerap diminta membantu penyelesaian konflik baik di antara tokoh negara tetangga, maupun konflik antar negara meski tidak semuanya berjalan dengan mulus.

Di balik kiprahnya tersebut, JK mengungkapkan setidaknya ada empat hal yang memotivasinya untuk melakukan hal tersebut.

Baca juga: Jusuf Kalla Bicara Akar Masalah di Papua Hingga Keistimewaan Dibandingkan Daerah Lain

JK mengungkapkan hal tersebut karena kerap ditanya mengapa ia mau terlibat dalam persoalan yang berat seperti itu.

Pertama, kata dia, adalah agama.

Hal tersebut disampaikan JK dalam  webinar bertajuk Memperkokoh Jembatan Kebangsaan: Belajar Mediasi Konflik dari Pengalaman Jusuf Kalla di kanal Youtube PUSAD Paramadina pada Kamis (19/8/2021).

BERITA TERKAIT

"Saya bilang kan dalam agama, mendamaikan orang itu mendapat pahala yang paling tinggi, malah di atas salat," kata JK.

Kedua, adalah menyangkut kemanusiaan.

Ia mengatakan jika konflik berdarah yang memakan banyak korban jiwa tidak segera diselesaikan maka dampaknya adalah korban akan terus berjatuhan.

"Jadi kalau kita terlambat menyelesaikannya, korbannya bisa bertambah," kata JK.

Ketiga adalah demi persatuan bangsa dan negara.

Ia mengatakan tidak mau melihat negara terpecah belah karena prinsip-prinsip yang sebenarnya tidak terlalu besar.

"Saya tidak mau lihat negara ini terpecah belah karena prinsip-prinsip yang sebenarnya tidak terlalu besar," kata dia.

Keempat, adalah menjalankan amanat Undang-Undang Dasar.

Menurutnya, apa yang ia lakukan di dunia internasional dalam upaya mendamaikan konflik antar negara atau di negara lain adalah merupakan pelaksanaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Justru kita menjalankan UUD. Dalam mukadimah UUD bahwa salah satunya Indonesia ikut melaksanakan perdamaian dunia. Jadi kalau kita tidak ikut serta melaksanakan perdamaian itu, kita tidak melaksanakan UUD," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas