Tuai Kritik dan Sindiran, KPK Klarifikasi soal Alasan Rekrut Eks Koruptor Jadi Penyuluh Antikorupsi
Tuai kritik dan sindiran terkait rencana rekrut eks koruptor jadi penyuduluh anti korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berikan klarifikasi.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Lembaga antirasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan setelah dikabarkan akan merekrut mantan narapidana koruptor menjadi penyuluh antikorupsi.
Sejumlah kalangan pegiat anti korupsi pun melontarkan kritik dan sindiran terhadap rencana KPK ini
Kritikan pertama datang dari mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto.
Baca juga: Buronan KPK Harun Masiku Diketahui Keberadaannya tapi Tak Kunjung Ditangkap, Mengapa?
Pada cuitannya, @katabewe, Bambang tidak habis pikir dengan soal perekrutan eks koruptor ini.
"Mati Ketawa ala Pimpinan KPK. Eks Koruptor direkrut utk jd Penyuluh."
"Tapi, Insan KPK yang berjasa jebloskan koruptor justru di TWK kan & dihabisi.
"Apakah kita sedang ditinggikan-kedunguannya?," tulis dia, Sabtu (21/8/2021).
Kemudian, penyidik senior nonaktif, Novel Baswedan melalui akun Twitter-nya @nazaqistha, Minggu (22/8/2021) juga menyuarakan pendapatnya.
Novel menilai kepemimpinan KPK saat ini aneh dan keterlaluan.
Baca juga: KPK Bantu Aparat Penegak Hukum Lain Tangkap 2 Buronan
Menurutnya, kepimpinan KPK tak mengetahui betul soal tindakan korupsi.
"Perilaku Pimpinan KPK aneh dan keterlaluan. Apakah tidak paham atau tidak peduli terhadap Korupsi."
"Ketika menyebut Koruptor sebagai penyintas (korban), lalu pelakunya siapa? Negara?," tulis dia.
Ia pun disinyalir menyinggung soal beberapa pegawai KPK yang kompeten, diberhentikan karena polemik tak lolos TWK.
"Pantas saja mau jadikan koruptor sebagai penyuluh antikorupsi. Pegawai yg kerja baik disingkirkan," imbuh dia.
Baca juga: KPK Tahu Keberadaan Harun Masiku, Mengapa Belum Ditangkap?