PPP Sambut Baik Bergabungnya PAN ke Koalisi Jokowi: Semakin Banyak Kekuatan Politik
PAN bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
Bergabungnya PAN ke koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf ini mendapat tanggapan dari Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi.
Dalam wawancara dengan Kompas TV, dirinya mengonfirmasi bahwa PAN telah bergabung ke dalam koalisi pemerintah.
Baca juga: PAN Gabung Koalisi Pemerintah, PKS: Politik Bukan Hanya Kekuasaan Semata
Baca juga: PAN Gabung Koalisi Pemerintah, Golkar: Jatah Menteri Bukan Agenda Penting untuk Dibahas
Sebelumnya, Jokowi mengadakan pertemuan dengan partai koalisi.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum dan Sekjen PAN turut hadir.
"Pertemuan antara Presiden dengan partai koalisi pemerintah dihadiri juga oleh Ketum dan Sekjen PAN."
"Kehadiran Ketum dan Sekjen PAN itu, menurut saya mengonfirmasi bergabungnya PAN dalam koalisi pemerintah Jokowi-Maruf Amin," ujarnya kepada wartawan, Kamis (26/8/2021), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Arwani mengatakan, disampaikan ucapan selamat datang kepada PAN dalam pertemuan itu.
PPP pun menyambut baik bergabungnya PAN ke dalam koalisi pemerintah.
Menurutnya, hal tersebut semakin menguatkan kekuatan politik yang mendukung program pemerintah.
"Kami dari PPP menyambut baik, selamat datang PAN," ucapnya.
"Semakin banyak partai, semakin banyak kekuatan politik, semakin juga banyak yang bergabung."
"Harus dipahami, semakin banyak ide pemikiran, dan sikap politik yang bisa kita jalin untuk memperlancar program-program pemerintah."
"Terutama program dalam menangani persoalan pandemi Covid-19 ini bisa lebih baik lagi," beber Arwani.
Baca juga: PKB: Dari Awal Sebaiknya Memang PAN Bersama-sama di Koalisi
Baca juga: Pengamat Nilai Ada Tiga Kader PAN Layak Perkuat Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Maju