Bangun 1.000 Jembatan Gantung, Ambisi Vertical Rescue Indonesia Bantu Warga Pelosok Indonesia
Vertical Rescue Indonesia bermimpi membangun ribuan jembatan demi membantu aktivitas warga di pelosok Indonesia
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Vertical Rescue Indonesia, mungkin hanya satu dari sekian banyak komunitas yang ada di Indonesia. Namun mimpi mereka membangun ribuan jembatan demi membantu aktivitas warga di pelosok Indonesia, membuat komunitas ini mengembang tugas yang sangat berat.
Faktanya di lapangan, banyak wilayah pelosok yang masih terisolasi akibat tak punya jembatan. Mereka yang ingin menyebrang pun bahkan harus bertaruh nyawa untuk sebuah aktivitas yang mungkin di daerah lain terlihat sangat sederhana.
Maka dari itulah, demi menghubungkan seluruh wilayah Indonesia termasuk daerah pelosok sekalipun, Vertical Rescue Indonesia membuat program bertajuk Ekspedisi 1.000 Jembatan Gantung untuk Indonesia yang telah dilakukan sejak 2015.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Komandan Vertical Rescue Indonesia Tedi Ixdiana bercerita, salah satu alasan program diciptakan terinspirasi dari para relawan yang mendaki Pegunungan Cartenz.
Tedi menambahkan, kala itu, belum ada jembatan gantung di pegunungan tersebut. Mereka yang ingin menyeberang harus melewati jurang yang berbahaya.
"Karena ketika mau ke puncak harus seberangi jurang. Pas kunjungan kelima inisiatif buat jembatan dengan menggunakan tali baja dan itu jembatan yang dihadiahkan dari Indonesia untuk dunia. Tepatnya jembatan tertinggi di daratan Australia dan Oceania," kata Tedi.
Satu tahun berselang, tepatnya pada 2016, Vertical Rescue Indonesia kembali membuat jembatan gantung di Garut Jawa Barat.
Pembuatan jembatan gantung tersebut dinisiasi dari keadaan Garut yang kala itu tengah dilanda bencana banjir bandang pada 2016. Yang mana banjir tersebut membuat masyarakat sangat kesulitan melakukan aktivitas mereka.
Dua momen inilah, menurut Tedi, menjadi cikal bakal pihaknya berkomitmen membuat jembatan di seluruh pelosok Indonesia.
"Alhamdulilah dalam waktu 3 hari jembatan di Sungai Cimanuk ini dapat terbentang dan bisa digunakan masyarakat," kata Tedi.
Bangun jembatan tanpa dana dari pemerintah
Tedi menjelaskan, dalam kurun waktu 4 sampai 5 tahun pihaknya telah membangun ratusan jembatan untuk warga di daerah pelosok Indonesia.
"Dalam 4-5 tahun ini kita membangun 128 jembatan, tapi dilihat dari kebutuhan masyarakat terkait jembatan ini luar biasa. Artinya kita butuh percepatan,” tambah Tedi.
Ia juga menjelaskan proses pembangunan jembuatan tidak sama sekali menggunakan anggaran pemerintah. Namun, dana yang terkumpul untuk pembuatan jembatan bersumber dari partisipasi banyak pihak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.