Bangun 1.000 Jembatan Gantung, Ambisi Vertical Rescue Indonesia Bantu Warga Pelosok Indonesia
Vertical Rescue Indonesia bermimpi membangun ribuan jembatan demi membantu aktivitas warga di pelosok Indonesia
Editor: Content Writer
Selain menceritakan hal tersebut, dalam proses pembangunannya, para relawan biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 15 hari tergantung kondisi setiap daerah. Jika medannya tergolong sulit, maka estimasi pembuatan jembatan akan lebih lama.
Meskipun begitu, pihaknya tidak pelit untuk berbagai ilmu kepada komunitas lain mengenai cara pembuatan jembatan versi Vertical Rescue Indonesia.
“Jadi dalam 4-5 tahun ini kita membangun 128 jembatan, tapi ke depan harus melakukan percepatan seperti apa percepatannya kita melakukan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan bagaimana membuat jembatan versi vertical rescue," ungkapnya.
Gotong royong membangun jembatan
Setiap pembangunan jembatan yang dilakukan Vertical Rescue Indonesia bisa dibilang tak bisa lepas dari semangat gotong royong masyarakat setempat, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Contohnya saja ketika membangun jembatan gantung yang menghubungkan Gunung Kaler Tangerang dengan Desa Carenang, Kabupaten Serang, Banten.
Dalam proses pembuatannya, berbagai pihak bahu membahu agar dua daerah tersebut dapat terhubung melalui jembatan gantung.
Salah satu relawan Vertical Recue Indonesia Lukmanul Hakim mengatakan, untuk kebutuhan logistik mereka senantiasa dibantu oleh warga, TNI, PMI, dan pemangku kepentingan setempat. Sehingga, saat proses pembangunan jembatan gantung begitu kental rasa kekeluargaan dan persaudaraan.
"Jadi kita menginap di tenda. Membuat teda. Jadi Alhamdulillah kalau misalnya 7 hari, ya tidur 7 hari di tenda," ujarnya.
Relawan lainnya, Dadan Ridwan mengaku terharu bisa berkontribusi dalam pembuatan jembatan gantung untuk masyarakat.
Apalagi ketika jembatan tersebut sudah jadi, banyak masyarakat memberikan sambutan luar biasa positif.
Hal yang sama juga dirasakan Komandan Vertical Rescue Indonesia Tedi Ixdiana. Ia mengaku sangat bergembira ketika jembatan yang telah dibangun oleh para relawan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Melihat mereka bergembira, itu kami ikut bergembira, itu adalah bayaran termahal bagi kami. Mereka bergembira, mereka bersorak-sorak bisa menyebrang, kelelahan kami berhari-hari itu terbayar," tutupnya.