Ketika KSAD Kabulkan Keinginan Serka Nasib Nurdi untuk Layani Pasien Covid-19 Hingga Pensiun
Serka Nasib Nurdi, seorang tenaga kesehatan yang bekerja di RS III dr Soetarto Yogyakarta bercerita tentang pengalamannya merawat pasien Covid-19.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sersan Kepala (Serka) Nasib Nurdi, seorang tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Tingkat III dr Soetarto Yogyakarta bercerita tentang pengalamannya merawat pasien Covid-19.
Diketahui RS Soetarto Yogyakarta merupakan satu Fasilitas Pelayanan Kesehatan di bawah naungan TNI Angkatan Darat yang menjadi rujukan pasien Covid-19.
Serka Nasib Nurdi diketahui akan memasuki masa persiapan pensiun (MPP) dalam beberapa pekan ke depan.
Namun, hatinya tergerak dan siap terus bertugas melayani pasien Covid-19 hingga pensiun nanti.
"Saya selalu merasa terpanggil untuk membuat pasien tetap semangat dan berjuang melawan sakitnya, secara otomatis itu akan membuat kami para perawat merasa bahagia," kata Serka Nasib Nurdi dalam chanel Youtube TNI AD yang diunggah, Kamis (26/8/2021).
Ia pun bercerita soal pengalamannya merawat pasien Covid-19 hingga dirinya pernah terpapar.
Serka Nasib mengaku saat pertama kali menangani pasien Covid-19 dirinya sempat merasa takut meskipun dirinya sudah dilengkapi alat pelindung diri (APD) yang begitu rapat.
Baca juga: KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Tinjau Langsung Latma Garuda Shield Ke-15 di Amborawang
Namun, seiring berjalannya waktu rasa takut tersebut hilang dan menjadi terbiasa.
"Alhamdulillah saya masih bisa dimanfaatkan untuk membantu pasien-pasien Covid yang ada di rumah sakit ini," ujarnya.
Sebagai tenaga medis, dirinya senantiasa terpanggil untuk bisa membantu pasien yang datang.
Meskipun risiko menanti dirinya.
Ia pun bercerita bagaimana dirinya terpapar Covid-19 setelah merawat pasien penyakit dalam.
Baca juga: Langkah KSAD Hapus Tes Keperawanan dalam Proses Rekrutmen Kowad Dinilai Positif
"Pertama saya terpapar Covid, waktu itu di bangsal saya masih dipakai untuk penyakit dalam. Ada pasien waktu itu, pasiennya masih belum ada hasil swab PCR waktu itu, pasien penyakit dalam," tuturnya.
Saat itu ada tiga pasien yang ditanganinya, di mana satu pasien berusia sekitar 80 tahun.