Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Penangkapan Yahya Waloni: Kalau Sudah Dianggap Menista, Silakan Proses

Respons cepat polisi dalam menindaklanjuti pelaporan masyarakat terkait penistaan agama dan ujaran kebencian sangat penting.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Penangkapan Yahya Waloni: Kalau Sudah Dianggap Menista, Silakan Proses
Foto Kolase Tribun Manado
Yahya Waloni ditangkap polisi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penceramah Yahya Waloni ditangkap Dittipidsiber Bareskrim Polri atas kasus dugaan penistaan agama.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengapresiasi langkah polisi.

Menurutnya, jika sudah terindikasi menista, maka respons cepat polisi dibutuhkan dalam proses penegakan hukum.

"Kalau sudah dianggap memenuhi syarat bahwa orang itu menistakan agama, saya kira proses itu perlu karena akan menimbulkan kepastian hukum. Saya sangat apresiasi ya karena direspons cepat setelah Muhammad Kece, Yahya Waloni juga dilakukan penangkapan," kata pria yang akrab Cak Nanto kepada wartawan, Kamis (26/8/2021).

Sunanto menambahkan, respons cepat polisi dalam menindaklanjuti pelaporan masyarakat terkait penistaan agama dan ujaran kebencian sangat penting.

Hal itu perlu untuk proses hukum lebih baik ketimbang menunggu banyak gejolak di masyarakat, yang justru malah makin menimbulkan perselisihan, bahkan perpecahan.

Berita Rekomendasi

Cak Nanto menyebut keberagaman Indonesia adalah anugerah Tuhan yang menjadi ciri dan kekuatan nasional.

Keberagaman suku, agama, budaya, dan kepercayaan harus dihargai dan semuanya berdiri sama dan setara di mata hukum.

"Indonesia ini kan menjadi besar, tetap utuh sampai sekarang, karena keberagaman. Tidak boleh ada orang yang mendiskreditkan agama atau suku apa pun. Kalau ada, saya kira penegak hukum harus bertindak secara tegas dan humanis, kepada siapa pun, tidak pandang bulu," tutur Sunanto.

Terakhir, Sunanto berpesan dan mengajak masyarakat terus merawat persatuan dan kesatuan.

Baca juga: Ustaz Yahya Waloni Ditangkap, Masyarakat Diminta Tetap Tenang dan Tidak Gaduh

Tidak boleh ada oknum yang sengaja membesarkan atau mengerdilkan suatu kaum, adat, kepercayaan, budaya, dan agama tertentu dengan tujuan membuat gaduh, mengadu domba dan memecah belah persatuan.

Penceramah Yahya Waloni diamankan polisi di kediamannya di Kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (26/8/2021).

Penangkapan ini merupakan buntut ceramahnya di YouTube yang dianggap menghina agama lain.

Ia disangkakan melanggar pasal 28 ayat 2 Jo pasal 45 a ayat 2 Undang-Undang ITE tentang ujaran kebencian dan SARA. Selain itu, dia juga disangka melanggar pasal 156 A KUHP tentang penistaan agama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas