Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intan Fauzi: DPR Perlu Kepercayaan Publik, Kita Tak Bisa Meredam Kritik Masyarakat

Anggota DPR RI Fraksi PAN Intan Fauzi menganggap kritik bagian terpenting dari demokrasi.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Intan Fauzi: DPR Perlu Kepercayaan Publik, Kita Tak Bisa Meredam Kritik Masyarakat
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Anggota DPR RI Fraksi PAN Intan Fauzi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PAN Intan Fauzi menganggap kritik bagian terpenting dari demokrasi.

Kritik kepada pemerintah dan DPR yang kerap disampaikan elemen masyarakat sipil menurut Intan harus dianggap sebagai masukan.

Hal ini disampaikan Intan saat menjadi pembicara dalam diskusi "Refleksi 20 Tahun Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi): Jalan Panjang Mendorong Perubahan DPR" secara virtual, Senin (30/8/2021).

"Kita tidak bisa meredam kritik, karena kritik diperlukan. Proses DPR bisa jadi wakil rakyat dimulai dari aktivitas di masyarakat dan kegiatan berpartai yang bermanfaat, sehingga terbangun “trust” dari masyarakat," kata Intan Fauzi.

Dijelaskan Intan, negara demokrasi memungkinkan masyarakat memberikan aspirasi dalam urusan kenegaraan (public affairs).

Baca juga: Pimpinan DPR Monitor dan Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka di Sejumlah Sekolah

Sehingga, menurutnya, penting keterlibatan masyarakat dalam pembuatan kebijakan publik.

"Saluran aspirasi sekarang dari berbagai media baik media konvensional juga medsos, dsb dan hal tersebut bagian dari masukan juga," beber Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) ini.

Berita Rekomendasi

Intan menyampaikan, HUT Formappi tak jauh berbeda dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga baru merayakan milad ke-23 Tahun yang jatuh pada Tanggal 23 Agustus 2021.

Intan Fauzi mengatakan PAN lahir dari rahim reformasi sehingga agenda reformasi menjadi acuan bagi setiap kader PAN.

Ditekankan Intan, asas reformasi menjadi pedoman setiap kader yaitu  Kepastian hukum, proporsionalitas, profesionalitas, keterbukaan, akuntabilitas, tertib penyelenggaraan negara dan kepentingan umum.

Hal ini, menurut Intan, harus menjadi keterwakilan masyarakat di Parlemen.

"Reformasi dimaknai sebagai keterlibatan publik langsung dan keterbukaan baik dalam pileg, pilkada, pilpres, dan sebagainya. Jadi, kalau kita mengoreksi problem politik tidak lepas dari fungsi parpol dan sarana komunikasi politik," tegas Alumnus Universitas Indonesia dan Master Nottingham University Inggris ini.

"Posisi penting di eksekutif dan legislatif perlu kader yang teruji, sehingga parpol harus menjadi tempat penggodokan kader yang bisa memahami aspirasi masyarakat dan persoalan negara," imbuh legislator dapil Depok dan Kota Bekasi ini.

Diketahui, Formappi merupakan lembaga pemerhati parlemen Indonesia, tak jarang Formappi melempar kritik pedas pada setiap kebijakan DPR bahkan Anggota DPR secara personal.

Terkait HUT Formappi, Intan mengucapkan selamat HUT ke-20 dan menyampaikan kepada Lucius Karus yang mengundangnya agar Formappi tetap konsisten memberi masukan kepada DPR.

Hadir narasumber lain J. Kristiadi, peneliti senior CSIS dan Sri Budi Eko Wardani, staff pengajar FISIP UI.

"Semoga Formappi terus melakukan fungsi-fungsinya penguatan untuk kami di Parlemen untuk tata kelola bernegara yang baik," tandas Intan Fauzi sebagai penanggap diskusi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas