PPKM Diperlonggar, Tokoh Muda Muhammadiyah: Jangan Lengah, Pandemi Belum Berakhir
Pemerintah memutuskan untuk kembali memperpanjang PPKM level 3 dan 4 di wilayah Jawa-Bali hingga 6 September 2021 mendatang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah memutuskan untuk kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan 4 di wilayah Jawa-Bali hingga 6 September 2021 mendatang.
Namun ada yang berbeda dari PPKM sebelumnya.
Ada penambahan wilayah aglomerasi yang masuk dalam PPKM level 3 yakni Wilayah Solo Raya dan Malang Raya.
Sebelumnya, wilayah aglomerasi yang turun ke level 3 yakni Jabodetabek, Bandung Raya, dan Surabaya Raya.
Pelonggaran PPKM ini memunculkan kekhawatiran baru yakni masyarakat semakin lengah dan merasa pandemi sudah benar-benar mereda sehingga kembali melakukan aktivitas secara normal.
”Saya merasa agak takut sekali dengan pelonggaran PPKM ini. Bahkan, kini sudah ada sekolah tatap muka. Saya khawatir bisa-bisa muncul gelombang yang lebih dahsyat,” ujar Tokoh Muda Muhammadiyah, Defy Indiyanto Budiarto, Selasa (31/8/2021).
Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Inilah Daftar Wilayah PPKM Level 2,3,dan 4
Sekretaris Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah ini mencontohkan di beberapa negara lain yang membuka lockdown dan kembali menggelar berbagai event seperti konser, pesta, merayakan 0 kasus covid dengan makan di cafe, restoran dan lainnya dengan tidak menerapkan prokes.
Namun beberapa hari kemudian kasus Covid-19 meledak kembali dengan jumlah kasus yang terpapar melonjak.
Amerika Serikat (AS) misalnya. Lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini sungguh mengkhawatirkan, mencapai kisaran 100.000 kasus baru per hari.
Bahkan, dilaporkan kondisi di beberapa rumah sakit (RS) di AS mulai kehabisan pasokan oksigen karena kasus Covid-19 yang terus melonjak.
Sementara data Ditlantas Polda Metro Jaya menyebutkan ada peningkatan volume kendaraan antara 7-20% setelah PPKM di Jakarta turun dari level 4 ke level 3.
”Ini ngeri banget, di jalan-jalan, kafe-kafe dan tempat wisata sudah full orang. Hari ini sekolah tatap muka sudah dimulai. Nah kalau nanti kasus Covid-19 kembali melonjak, bisa kacau semuanya,” tutur Defy.
Karena itu, Defy mengingatkan untuk terus digencarkan vaksin dan kegiatan 3 T yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) terus dilakukan.
Selain itu, masyarakat juga diminta agar tetap waspada dengan menerapkan 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
”Jangan sampai hanya karena ada penurunan level dari 4 ke 3 sehingga kita semua lengah dan merasa pandemi sudah berakhir. Mari tetap waspada dengan melindungi diri dan keluarga kita masing-masing dengan baik. Ingat, ancaman bahaya pandemi ini belum berakhir,” kata Defy.