Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER NASIONAL Kasus Dugaan Pelecehan dan Bullying di KPI | Puja-puji Prabowo untuk Jokowi

Berita populer nasional Tribunnews: Kasus dugaan pelecehan dan bullying di KPI, kata pengamata soal puja-puji Prabowo untuk Jokowi.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in POPULER NASIONAL Kasus Dugaan Pelecehan dan Bullying di KPI | Puja-puji Prabowo untuk Jokowi
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Gedung Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang berlokasi di Jalan. Ir. H Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021). Berita populer nasional Tribunnews: Kasus dugaan pelecehan dan bullying di KPI, kata pengamata soal puja-puji Prabowo untuk Jokowi. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer dari kanal nasional Tribunnews selama 24 jam terakhir.

Kasus dugaan pelecehan seksual dan bullying di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terus bergulir.

Korban berinisial MS tak berniat menyelesaikan kasus secara kekeluargaan.

Sementara itu, pengamat psikologi politik dari UNS Solo, Moh Abdul Hakim, memberikan tanggapan terkait pujian yang dilontarkan Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut, kata Hakim, merupakan wujud membangun kepercayaan publik.

Baca juga: Buntut Dugaan Pelecehan Seksual di KPI, Nasdem & PSI Desak RUU PKS Segera Disahkan

Baca juga: Komisioner KPI Berencana Panggil Atasan Langsung MS di KPI Terkait Dugaan Pelecehan

Dirangkum Tribunnews, inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:

1. Korban Dugaan Pelecehan dan Bullying di KPI Tak Berniat Selesaikan secara Kekeluargaan

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara saat memberikan keterangan kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami pegawai KPI, Kamis (2/9/2021).
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara saat memberikan keterangan kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami pegawai KPI, Kamis (2/9/2021). (Tribunnews.com/Fandi Permana)
Berita Rekomendasi

Pesan terbuka seorang pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menjadi korban perundungan (bullying) dan pelecehan seksual, viral di media sosial.

Pegawai berinisial MS diduga menerima tindakan bullying dan pelecehan seksual oleh sesama rekan kerja pria di KPI Pusat.

Diduga, ada sekitar tujuh terduga pelaku tindakan bullying dan pelecehan ini.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini pun mendapat tanggapan langsung dari Ketua KPI Pusat, Agung Suprio.

Agung menyebut pihaknya akan melayangkan sanksi tegas jika terduga pelaku terbukti bersalah.

Baca selengkapnya >>>

2. Hotman Tanggapi Konten Percakapannya yang Dinilai Vulgar

Desiree Tarigan didampingi Hotman Paris, pengacaranya, saat dijumpai Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, di Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/4/2021).
Desiree Tarigan didampingi Hotman Paris, pengacaranya, saat dijumpai Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, di Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/4/2021). (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

Baca juga: Kata Komnas Perempuan soal Dugaan Pelecehan Seksual di KPI: Jadi Alarm RUU PKS Sangat Mendesak

Baca juga: Pegawai KPI yang Diduga Korban Pelecehan Seksual Batal Mengadu Komnas HAM Hari Ini

Sebuah video percakapan yang diduga diperankan selebgram Thata Anma alias Ayu Thalia menjadi viral di media sosial.

Konten itu disebut memuat percakapan yang vulgar dan melibatkan seorang pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Dalam tayangan live stream itu, terdengar percakapan lebih suka 'daging ketemu daging' yang dinilai sebagian kalangan bermuatan unsur pornografi.

Menanggapi hal itu, Hotman mengakui adanya percakapan itu.

Meski begitu ia tak ingat kapan percakapan telepon itu dilakukan oleh Thata Anma.

Baca selengkapnya >>>

3. Sanksi Dewas KPK untuk Lili Pintauli Tuai Kritik

Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Keputusan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) memberi hukuman kepada Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar, menuai kritik dari berbagai pihak.

Para pengkritik menganggap, hukuman yang diberikan kepada Lili Pintauli Siregar terlalu ringan.

Padahal pelanggaran yang dilakukan merupakan pelanggaran kode etik pegawai KPK.

Baca juga: Komnas HAM Berharap Bisa Menjelaskan Secara Langsung kepada Jokowi Terkait Hasil Temuan TWK KPK

Baca juga: Pakar Hukum: Putusan MK Soal Alih Status Pegawai KPK Sejalan dengan Sikap KSP

Sementara di antara kritikus menilai, Dewan Pengawas KPK perlu membawa kasus ke penegak hukum atas dasar pelanggaran pidana.

Lembaga dari partai politik, yakni PKS, juga ikut menyoroti kasus Lili Pintauli Siregar.

Baca selengkapnya >>>

4. KPI Berencana Non-aktifkan Pegawai yang Diduga Pelaku Pelecehan dan Bullying

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Nuning Rodiyah saat ditemui awak media di Kantor KPI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021).
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Nuning Rodiyah saat ditemui awak media di Kantor KPI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berencana untuk menonaktifkan sementara para pegawai KPI yang terlibat dalam dugaan kasus pelecehan seksual berdasar perundungan yang dialami terduga korban MS.

Komisioner KPI, Nuning Rodiyah, mengatakan rencana penonaktifan pegawai tersebut akan dilakukan selama proses pemeriksaan hukum yang sedang dijalankan saat ini berlangsung.

"Ada rencana begini, ketika sedang menghadapi proses hukum semua pihak yang kemudian terlibat ada kemudian rencana akan kita nonaktifkan," ucap Nuning kepada awak media saat ditemui di Kantor KPI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021).

Langkah ini perlu dilakukan, kata Nuning, guna menjaga kestabilan lingkungan kerja di KPI serta memperlancar seluruh proses hukum yang sedang berjalan.

"Untuk apa (penonaktifan sementara pegawai), untuk memperlancar semua proses yang ada," ucap Nuning.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Candaan Jokowi Soal Tokoh Politik Pasang Baliho Jelang Pilpres 2024 

Baca juga: Hanura Sebut Jokowi Tak Tertarik Bicarakan Wacana Presiden Tiga Periode 

5. Kata Pengamat soal Pujian Prabowo untuk Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowi Subianto (kedua kiri) memberi hormat kepada Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menko Maritim Luhut Panjaitan (ketiga kiri) usai mengadakan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016). Pertemuan tertutup tersebut membahas berbagai macam persoalan, seperti masalah perekonomian, penegakan hukum, dan isu-isu yang tengah hangat saat ini.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowi Subianto (kedua kiri) memberi hormat kepada Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menko Maritim Luhut Panjaitan (ketiga kiri) usai mengadakan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016). Pertemuan tertutup tersebut membahas berbagai macam persoalan, seperti masalah perekonomian, penegakan hukum, dan isu-isu yang tengah hangat saat ini. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pengamat Psikologi Politik UNS Solo, Moh Abdul Hakim, menilai pujian yang dilontarkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan wujud membangun kepercayaan publik.

Hakim menilai selama pandemi Covid-19, berbagai survei terpercaya menunjukkan kepercayaan publik terhadap kinerja Jokowi meng-handle pandemi semakin menurun dari bulan ke bulan.

Penurunan ini terhitung dari Mei-Agustus 2021.

"Bahkan sampai pernah tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja Pak Jokowi kurang dari 50 persen," ungkap Hakim dalam program diskusi Overview Tribunnews, Kamis (2/9/2021).

Hakim juga menyebut tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi juga menunjukkan penurunan.

Baca selengkapnya >>>

Baca berita populer lainnya

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas