Ferdinand Hutahaean Pasang Badan, Respons 'Serangan' Yusuf Martak Terhadap Menko Luhut
Masih dalam video tersebut, Yusuf Martak menyinggung soal sosok LBP yang menurutnya tidak ada keistimewaannya di mata dia.
Editor: Malvyandie Haryadi
Yusuf kemudian menyinggung soal frasa toleransi yang kerap didengungkan saat ini untuk menyudutkan umat Islam.
Yusuf menyebut bahwa aspirasi umat Islam jangan dibenturkan dengan istilah toleransi.
Ia bahkan mengajak non muslim untuk berjuang bersama demi kebaikan bangsa.
Yusuf juga membahas soal masuknya tenaga kerja asing di saat pemerintah memberlakukan PPKM ketat.
Ia heran, mengapa kiprah seorang Luhut Binsar Pandjaitan seolah begitu perkasa di negeri ini.
Padahal, di mata Yusuf, seorang LBP bukanlah orang istimewa.
"Kenapa sih kunjungan LBP aja nggak ada yang berani. Apa sih kelebihannya LBP. LBP nggak ada apa-apanya kok di mata saya. Maaf nih ya bukan saya arogan atau ini tidak. Saya tidak peduli lagi," ujar Yusuf Martak saat berpidato dalam video tersebut.
Baca juga: Bupati Banjarnegara Jadi Tersangka Korupsi, Pernah Salah Sebut Menteri Luhut Jadi Menteri Penjahit
Yusuf mencontohkan, 'perkasanya' seorang LBP bisa dilihat dari banyaknya tugas yang dijalankannya.
Bahkan, ia heran, apa peran menteri lain dalam kabinet ketika LBP mengurusi banyak hal penting di pemerintahan.
"Apa sekarang? Seorang menteri bisa menguasai seluruh tugas dan jabatan? berarti kabinet yang lain mandul. Memang sengaja dipasang orang-orang mandul semuanya," ungkapnya
Yusf menyebut apa yang disampaikan bukan isapan jempol.
Ia mencontohkan mengenai penggantian menteri kesehatan, di mana saat ini dokter Terawan digantikan dengan sosok lain.
"Contoh seperti Menteri Kesehatan dokter Terawan, kenapa begitu berbeda pendapat langsung disingkirkan. Dan kenapa penggantinya tidak lebih hebat dari dokter Terawan? karena dokter Terawan adalah orang yang punya pengalaman dan pernah mengeluarkan satu metode stemsell yang pasiennya orang-orang kaya, orang-orang besar," ungkapnya
Kembali ke masalah tenaga kerja asing, Yusuf menyebutkan bahwa ada tindakan terselubung untuk mengeruk sumber daya alam Indonesia.