Wisuda BEKAL Pemimpin 2.0 Cetak 58 Calon Pemimpin Perubahan Pengelola Sumber Daya Alam Indonesia
Beasiswa BEKAL Pemimpin ini diberikan untuk para Emerging Leader yakni para pemimpin muda ataupun calon pemimpin yang usianya masih dibawah 40 tahun.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Surya Tjandra yang turut hadir dalam acara pelulusan penerima beasiswa BEKAL Pemimpin menyambut baik program yang dilakukan oleh UID.
Menurutnya, semakin banyak BEKAL Pemimpin yang seperti ini yang bisa diciptakan, maka pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik akan menjadi lebih cepat.
Para lulusan BEKAL Pemimpin pun mengungkapkan kebanggaan dan kesiapannya dalam menjalankan prototyping yang telah disetujui.
Simon Rafael, salah satu lulusan BEKAL Pemimpin dari The Salvation Army Indonesia dengan prototyping “Kepak Emas” mengungkapkan kegiatan ini harus memberikan dampak bukan untuk diri sendiri tapi untuk orang lain.
"Di BEKAL Pemimpin, kami dipersatukan frekuensi agar dapat menyatukan resonansi terbaik untuk masyarakat, alam dan juga mewujudkan prototype yang telah kami rancang," papar Simon kepada para peserta.
Lulusan lainnya adalah Maya Patriani dari Yayasan Konservasi Alam Indonesia dengan prototypingnya Bhuna NHIMM mengungkapkan kebanggaanya bisa bergabung dalam kegiatan yang sangat membangun.
"Tidak banyak lembaga yang bisa memberikan kegiatan semacam ini. Bekal yang diberikan di acara ini sangat luar biasa karena berasal dari panitia dan narasumber yang luar biasa," papar Maya saat kelulusan daring.
Baca juga: Kementerian Agama Salurkan 330 Beasiswa untuk Putra Putri Papua
Adapun ke -10 ide prototyping tersebut yaitu:
Kepak Emas
Membuat forum multi-stakeholder yang peduli dan menjaga ekosistem dan kelestarian burung Junai Emas sebagai ikon kebanggaan lokal di kawasan Wallacea, Halmahera Tengah.
Buna NHIMM
Membina kolaborasi pelestarian alam dan budaya dalam kain tenun tradisional Desa Bannae, Timor Tengah Utara, Nusa TenggaraTimur.
Tani Muda
Mempromosikan peran pemuda dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan, berkeadilan dan berkearifan lokal di Desa Cidadap, Cianjur, Jawa Barat.
Merdeka Indonesia
Menciptakan model ekonomi sirkular baru bagi nelayan skala kecil di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Kelompok Sakil
Mempromosikan ketahanan pangan di Kampung Sanggase, Merauke, Papua yang berkelanjutan, berkeadilan dan berakar lokal.
Pasar Rakyat Bali
Sistem ketahanan pangan sehat berkelanjutan dan berbasis kepulauan di Tamblingan, Bali.