Apa Itu Madden Julian Oscillation? Fenomena Alam yang Aktif di Indonesia Pekan Ini
Simak penjelasan mengenai Madden Julian Oscillation (MJO) yang terjadi di Indonesia. MJO aktif di Indonesia sepekan ke depan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
"Fenomena ini bergerak ke timur dengan kecepatan sekitar lima meter per detik, jadi menghabiskan sekitar lima hari di setiap lokasi saat bergerak," katanya.
Biasanya dibutuhkan waktu antara 30 dan 60 hari bagi MJO untuk bergerak dari tempatnya terbentuk di Samudra Hindia, melintasi Benua Maritim, yakni Indonesia, Filipina, dan Papua Nugini, serta di Pasifik, yakni Amerika Selatan.
Cara Kerja Madden Julian Oscillation (MJO)
Dikutip dari Met Office, daerah dengan curah hujan tropis yang meningkat pertama kali terlihat di Samudra Hindia bagian barat, yang menyebar ke arah timur ke perairan hangat Pasifik tropis.
Pola curah hujan tropis ini cenderung kehilangan identitasnya saat bergerak di atas perairan yang lebih dingin di Pasifik timur, sebelum muncul kembali di beberapa titik di atas Samudra Hindia lagi.
Sebuah fase basah konveksi ditingkatkan (curah hujan) diikuti oleh fase kering, di mana aktivitas badai ditekan, yakni tidak ada hujan.
Setiap siklus berlangsung kurang lebih 30-60 hari dan terdapat 8 fase.
Fase MJO
- Fase 1: Peningkatan konveksi (curah hujan) berkembang di atas Samudra Hindia bagian barat.
- Fase 2 dan 3: Peningkatan konveksi (curah hujan) bergerak perlahan ke arah timur melewati Afrika, Samudra Hindia, dan sebagian anak benua India.
- Fase 4 dan 5: Peningkatan konveksi (curah hujan) telah mencapai Benua Maritim (Indonesia dan Pasifik Barat)
- Fase 6, 7 dan 8:Peningkatan curah hujan bergerak lebih jauh ke timur di atas Pasifik barat, akhirnya mati di Pasifik tengah.
-Siklus MJO berikutnya dimulai.
Bagaimana MJO mempengaruhi cuaca di seluruh dunia?