UNS Angkat Bicara Soal Mahasiswanya yang Ditangkap karena Bentangkan Poster ke Jokowi
Pihak Kampus UNS akhirnya angkat bicara soal penangkapan 10 mahasiswanya oleh aparat saat memberi sambutan Jokowi dengan membentangkan poster kritik.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pihak kampus UNS akhirnya angkat bicara soal penangkapan 10 mahasiswanya oleh aparat.
Sepuluh mahasiswa UNS itu ditangkap karena membentangkan poster kritik saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke kampus UNS pada Senin (13/9/2021) kemarin.
Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto, mengatakan tindak lanjut yang dilakukan pihak kampus adalah memastikan 10 mahasiswa yang ditangkap sudah kembali ke kampus dalam kondisi yang baik.
Selain itu para mahasiswa ini juga telah diminta untuk melapor ke Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Kemahasiswaan di Fakultasnya masing-masing.
"Ya kalau tindak lanjut kita yang pertama memastikan anak-anak sudah balik ke kampus dalam kondisi yang baik, sehat semua, tidak terjadi apa-apa."
Baca juga: Sayangkan Penangkapan 10 Mahasiswa UNS, Kompolnas: Bukan Pengamanan, tapi Penangkapan
"Kami minta untuk segera melapor ke para Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Kemahasiswaan (WD 1) dan itu sudah dilakukan, sudah ketemu semua, sudah selesai," kata Sutanto dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (16/9/2021).
Lebih lanjut Sutanto menuturkan, terkait masalah pembinaan ia merasa para mahasiswa ini sudah dewasa.
Seharusnya sudah mengerti bahwa di ruang publik ada yang harus dipertanggungjawabkan.
Terlebih para mahasiswa ini melakukan aksi pembentangan poster di jalan raya yang juga dipakai oleh masyarakat lainnya.
Baca juga: Pengakuan Mahasiswa UNS yang Bentangkan Poster saat Kunker Jokowi
Sehingga sangat memungkinkan aksi pembentangan poster oleh mahasiswa ini bisa menganggu ketertiban dan membuat kemacetan.
"Terus kalau bicara pembinaan dan seterusnya semua sudah dewasa, sudah ngerti dan sudah diberi tahu bahwa di tempat publik ada yang harus dilakukan karena harus bertanggung jawab."
"Itu jalan raya, itu jalan besar, kalau menganggu ketertiban, kemacetan dan semuanya pasti tidak mungkin kan," terang Sutanto.
Baca juga: Daftar Poster Kritik Buatan Mahasiswa UNS untuk Jokowi: Minta Beri Ruang Aman hingga Benahi KPK
Kompolnas Sayangkan Penangkapan 10 Mahasiswa UNS
Diberitakan sebelumnya, Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarty, turut bicara soal penangkapan 10 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada Senin (13/9/2021) kemarin.
Poengky menyayangkan adanya penangkapan terhadap para mahasiswa UNS ini.
Pasalnya, para mahasiswa ini hanya menyampaikan aspirasinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke UNS.
"Kami menyayangkan adanya penangkapan pihak Kepolisian, kepada seseorang di Blitar dan beberapa mahasiswa di Solo, pada saat mereka membentangkan poster pada saat Presiden Jokowi lewat," kata Poengky dalam kanal YouTube Kompas TV, Rabu (15/9/2021).
Baca juga: KRONOLOGI Penangkapan 10 Mahasiswa UNS Saat Sambut Kedatangan Jokowi dengan Bentangan Poster Kritik
Menurut Poengky, yang dilakukan polisi kepada 10 mahasiswa UNS ini merupakan penangkapan, bukan pengamanan seperti yang ditegaskan polisi.
Karena, yang ada di dalam KUHP adalah penangkapan bukan pengamanan.
Untuk itu Poengky meminta agar polisi tidak melakukan tindakan represif kepada para mahasiswa atau warga lainnya yang ingin mencoba memberikan kritik kepada pemerintah.
"Nah tindakan penangkapan yang dikatakan sebagai pengamanan ini sebetulnya, kalau pengamanan itu tidak dikenal di KUHP. Yang ada adalah penangkapan."
Baca juga: 10 Mahasiswa UNS yang Bentangkan Poster Sambut Presiden Jokowi Akhirnya Dibebaskan
"Mereka yang melakukan hal ini jangan disikapi dengan cara yang represif, penangkapan terus kemudian mengedepankan penegakan hukum. Ini adalah cara-cara yang bisa dikatakan represif," terang Poengky.
Selain itu Poengky juga ingin aparat kepolisian bisa berhati-hati dalam bertindak dan lebih mengedepankan tindakan preventif.
"Oleh karena itu agar kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat serta demokrasi di Indonesia tidak tercederai."
"Diharapkan aparat kepolisian dalam melakukan tindakannya bisa berhati-hati, dan lebih mengedepankan preventif," terang Poengky
Baca juga: Sambut Jokowi dengan Poster Bertuliskan Pak Tolong Benahi KPK, 7 Mahasiswa UNS Diamankan
Daftar Poster Kritik Buatan Mahasiswa UNS untuk Jokowi
Sebelumnya, sebanyak 10 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) diamankan polisi setelah menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan bentangan poster kritik pada Senin (13/9/2021).
Seorang mahasiswa UNS yang ditangkap polisi, DM mengungkapkan, total ada sekitar tujuh poster yang disiapkan oleh mahasiswa UNS untuk menyambut kedatangan Jokowi.
Poster tersebut di antaranya tentang isu lingkungan, ekonomi, pertanian dan lainnya.
Baca juga: Jokowi: Saya Sudah Biasa Dihina, Saya Dibilang Antek PKI & Planga-plongo, Itu Makanan Sehari-hari
Berikut isi tulisan yang ada di dalam poster buatan mahasiswa UNS:
- Terimakasih Pak, Telah Jaga Lingkungan Kami
- Pak Kami Bingung Harus Mengadu Kemana Lagi
- Pak Tolong Benahi KPK
- Pak Tolong Beri Ruang Aman Bagi Kami
Baca juga: Kapolri Didesak Jelaskan Penangkapan Warga dan Mahasiswa Bentangkan Spanduk saat Kunker Jokowi
- Pak Tolong Dukung Petani Lokal
- Pemulihan Ekonomi dan Kesehatan Bukan Trade Off
- Terimakasih Pak Kami Bisa Beli Pupuk
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)
Baca berita lainnya terkait Aksi Mahasiswa Saat Kunjungan Jokowi.