Revolusi Mental Dinilai Jadi Solusi Masalah Bangsa Saat Ini
Mengubah karakter manusia Indonesia merupakan sasaran penting saat ini di era dunia berbasis teknologi 4.0.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengubah karakter manusia Indonesia merupakan sasaran penting saat ini di era dunia berbasis teknologi 4.0.
Perubahan karakter dimaksud dalam arti menjadi manusia Indonesia yang unggul serta berkualitas.
Demikian dikemukakan Dekan FISIP Universitas Hasanuddin, Prof Armin.
Menurut Armin, perubahan karakater ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap segala persoalan bangsa yang terjadi sekarang.
"Revolusi mental yang dicanangkan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2014 adalah formula yang tepat untuk mencapai perubahan karakter tadi," ujar Armin, Jumat (17/9/2021).
Armin menuturkan karakter yang perlu tercipta dalam revolusi mental pemerintahan Jokowi yakni lahirnya manusia Indonesia berintegritas dan mampu memberikan perbaikan pada lingkungan masyarakatnya.
Baca juga: Keamanan Siber, Kunci Fundamental untuk Transformasi Digital di Sektor Pendidikan
Ia pun menilai gerakan revolusi mental yang digaungkan Presiden Jokowi dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sebagai pemimpin gerakan nasionalnya sesuai jalur ingin dicapai.
"Di situ perlu dukungan juga dari lintas stakeholder," ucap Armin.
Armin mengatakan peran sentral mencetak karakter manusia Indonesia yang berintegritas sebagai bagian target revolusi mental ada pada generasi muda.
Karena itu, generasi muda harus dibina guna merealisasikan unsur-unsur revolusi mental.
"Seperti memberikan pemahaman kepada generasi muda agar menata hidupnya ke depan untuk siap berkompetisi di tengah perubahan zamam sekaligus membentuk jati diri mereka mempunyai tujuan jangka panjang yang berguna bagi diri sendiri maupun masyarakat," ungkap Armin.
Diketahui, revolusi mental menjadi gerakan yang ditegaskan kembali oleh Presiden Jokowi dalam periode kedua pemerintahannya.
Menko PMK Muhadjir Effendy lantas ditugaskan Presiden Jokowi untuk merealisasikan tujuan revolusi mental tersebut.
Sebagai pemimpin sektor Gerakan Nasional Revolusi Mental, Muhadjir beranggapan bahwa hasilnya mampu efektif untuk meneguhkan lagi jati diri dan nilai luhur bangsa sehingga dapat menangkal maraknya paham radikalisme maupun anarkisme.