UICI dan KDEI Taipei Ajak PMI di Taiwan Tingkatkan Kualitas Diri Melalui Jenjang Pendidikan
Tujuan kegiatan webinar ini adalah untuk mengajak Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan tinggi.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) menggelar webinar dengan tema Generasi Digital untuk Indonesia Maju bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Taipei pada Minggu (19/9/2021).
Tujuan kegiatan webinar ini adalah untuk mengajak Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan tinggi.
Kepala KDEI Taipei Budi Santoso dalam sambutannya menyambut baik kegiatan tersebut.
Menurutnya hal ini menjadi kesempatan yang baik bagi PMI di Taiwan untuk meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan tinggi.
"Hal ini tentu menjadi langkah yang positif. UICI memberikan kesempatan kepada PMI di Taiwan untuk melanjutkan pendidikan S1 pada empat prodi yang ada," kata Budi.
Budi mengatakan hal ini menjadi kesempatan bagi para PMI karena proses pembelajaran dilakukan secara daring sehingga bisa diakses tanpa harus meninggalkan pekerjaan.
Sementara Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MPT KAHMI) Prof. Ravik Karsidi mengatakan kehadiran UICI adalah untuk memberikan kesempatan kepada seluruh anak bangsa untuk dapat mengakses pendidikan.
"Termasuk teman-teman yang selama ini bekerja sebagai pekerja migran Indonesia di semua negara, termasuk di Taiwan ini," kata Prof. Ravik.
Baca juga: Menaker Dorong PMI Akses Pendidikan Tinggi untuk Tingkatkan Keahlian dan Kompetensi
Prof. Ravik menjelaskan bahwa proses pembelajaran di UICI akan diselenggarakan secara digital dan akan memudahkan peserta didik untuk mengaksesnya tanpa takut terbatas oleh tempat dan waktu.
Webinar yang diselenggarakan melalui platform Zoom itu menghadirkan narasumber Rektor UICI Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin dan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Aris Junaidi.
Rektor UICI Prof. Laode dalam paparannya mengatakan potensi digital di Indonesia sangat besar. Hal ini berdasarkan data bahwa 202,6 juta penduduk Indonesia pengguna internet dan 170 juta jiwa aktif menggunakan media sosial.
"Dari jumlah penduduk tersebut sebanyak 345,3 jiwa menggunakan telepon genggam, 202,6 juta jiwa menggunakan internet dan 170 juta jiwa aktif bermedia sosial," katanya.
Sementara itu tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0 adalah literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia.
Prof. Laode mengatakan pada puncak bonus demografi 2035 dengan usia produktif mencapai 64 persen dari jumlah penduduk yang diperkirakan 297 juta jiwa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.