Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KNPI Diharapkan Jadi Pelopor Pemuda untuk Moderasi Beragama

Sekretaris Jenderal Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Addin Jauharudin meyakini peran pemuda penting untuk moderasi beragama.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in KNPI Diharapkan Jadi Pelopor Pemuda untuk Moderasi Beragama
Tribunnews/Jeprima
Addin Jauharudin. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Addin Jauharudin meyakini peran pemuda penting untuk moderasi beragama.

Apalagi dengan adanya beberapa kasus yang terkait dengan isu terorisme akhir-akhir ini terutama berita Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), tewas dalam kontak senjata dengan Satuan Tugas (Satgas) Magado Raya di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

“KNPI sebagai wadah terhimpun untuk seluruh organisasi kepemudaan harus bisa menyeleraskan pemahaman dan cara berpikir yang sama," katanya dalam Diskusi Virtual, Rabu (22/9/2021).

“Anak-anak muda diharapkan bisa menjadi influencer sekaligus penggerak moderasi beragama di semua daerah dan komunitas serta lembaga pendidikan," lanjutnya.

Tujuannya agar beragama bisa menjadi sumber keteduhan, perekat masyarakat dan tentu saja menjaga ke Indonesiaan.

Baca juga: Pemuda Solid, DPP KNPI Siap Gelar Rapat Pimpinan Paripurna Nasional

"Di sinilah peran anak muda,"” tambah Addin.

KNPI akan berbuat semaksimal mungkin untuk berkumpul membahas mengenai pentingnya moderasi beragama. 

Berita Rekomendasi

Karena apapun permasalahan yang terjadi di Indonesia hari ini, anak muda dibutukan sebagai Energi Baru.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Wahid menuturkan krisis spritualisme ini memicu berkembangnya radikalisme. 

"Pentingnya vaksinasi ideologi yang diharapkan dapat meningkatkan imunitas ideologi dan menekan virus-virus ideologi yang menjamur," katanya.

Brigjen Wahid menambahkan radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama adalah proxy untuk menghancurkan Islam. 

Dan sebanyak 47,3 persen pelaku terorisme adalah kelompok muda berusia 20-30 tahun.

"Saya mengingatkan bahwa kita harus berperang untuk menangkal radikalisme dan terorisme. Pemuda harus yakin bahwa ginekologi bangsa ini ialah bangsa yang hebat," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas