Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebut Pandemi Bisa Berlangsung Puluhan Tahun, Menkes Ajak Masyarakat Hidup bersama Covid-19

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut pandemi akan selesai paling cepat 5 tahun, ungkap tiga strategi menuju fase endemi.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Sebut Pandemi Bisa Berlangsung Puluhan Tahun, Menkes Ajak Masyarakat Hidup bersama Covid-19
Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat Konpers PPKM 20 September 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

Budi menyebut tidak ada pandemi yang selesai dalam waktu singkat.

Bahkan, ia mengatakan pandemi bisa berlangsung selama puluhan hingga ratusan tahun.

"Memang nggak ada pandemi yang selesai dalam waktu singkat, yang paling pendek setahu saya itu 5 tahun, juga ada yang sampai puluhan tahun bahkan ratusan tahun."

Baca juga: Menkes: Presiden Jokowi Diundang Khusus Presiden AS Joe Biden Bahas Pandemi Covid-19

Baca juga: Kemenkes: Presentase Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Turun 48 Persen dari Minggu Lalu

"Jadi kita mesti belajar hidup dengan mereka," kata Budi Gunadi saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau vaksinasi di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (23/9/2021).

Untuk itu, dalam hidup berdampingan dengan Covid-19 menuju fase endemi, Budi menjelaskan ada tiga strategi yang akan dilakukan pemerintah.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Sentra Vaksinasi Kompas Gramedia Group di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (23/09/2021).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Sentra Vaksinasi Kompas Gramedia Group di Bentara Budaya  Jakarta, Kamis (23/09/2021). (Tribunnews.com/Reza Deni)

Pertama, masyarakat harus secara cepat melakukan vaksinasi hingga dosis kedua.

Berita Rekomendasi

Kedua, meski telah mendapat vaksinasi, Budi meminta agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan.

Budi meminta masyarakat belajar dari lonjakan kasus di Israel dan Amerika Serikat.

Baca juga: Pemerintah Ajak Masyarakat Pertahankan Membaiknya Kondisi Pandemi Covid-19

Baca juga: Pemerintah Belum Tetapkan Cuti Bersama 2022, Lihat Perkembangan Pandemi Covid-19

Menurut Budi, meski vaksinasi di kedua negara tersebut tinggi, faktor abai protokol kesehatan membuat negara tersebut kembali mengalami lonjakan kasus.

"Kita lihat negara Israel dan Amerika, vaksinasi tinggi tapi naik lagi, karena mereka mengabaikan protokol kesehatan."

"Jadi selain vaksinasi, jangan euforia, tetap waspada dan terus jalankan protokol kesehatan. Pakai masker dan jaga jarak," ujar Budi.

Menkes Budi menerangkan tiga strategi Indonesia dalam menangani pandemi menjadi epidemi, yakni dengan Kesadaran 3M, Kesigapan 3T, Percepat Vaksinasi, Tangkap layar Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/8/2021)
Menkes Budi menerangkan tiga strategi Indonesia dalam menangani pandemi menjadi epidemi, yakni dengan Kesadaran 3M, Kesigapan 3T, Percepat Vaksinasi, Tangkap layar Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/8/2021) (Youtube Sekretariat Presiden)

Strategi ketiga, Budi menyebut pemerintah telah belajar dari lonjakan kasus kemarin dengan memperkuat fasilitas testing dan tracing.

Ia menyebut, akan lebih memperhatikan kemunculan klaster-klaster kecil supaya tidak melebar menjadi klaster yang lebih besar.

"Terakhir memang pemerintah perlu memastikan fasilitas testing tracing-nya baik dan harus dijalankan. Kalau ada ledakan kecil klaster cepet kita rapikan di klaster itu saja."

Baca juga: Pandemi Covid-19 Terkendali, Angka Kesembuhan 5 Kali Lipat dari Kasus Positif

Baca juga: Tinjau Sentra Vaksinasi di BBJ, Wapres Sampaikan Apresiasi Atas Kontribusi Kompas Gramedia Group

"Tidak usah nunggu sampai melebar seperti dulu yang kita alami, sehingga terlalu besar dampaknya," kata Budi.

Menurut Budi, dengan ketiga strategi tersebut, pemerintah optimis bisa mengendalikan Pandemi Covid-19.

"Inshaallah nanti kita bisa hidup normal dengan ada sedikit perubahan perilaku kita sehari-hari," jelasnya.

Pemerintah Ajak Masyarakat Pertahankan Kondisi Pandemi

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan perbaikan kondisi Pandemi Covid-19 terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Ia berharap kondisi tersebut dapat terus dipertahankan sehingga menimbulkan perasaan yang nyaman dan gembira pada masyarakat.

"Karena ajaran agama dan orang tua sering memberikan pesan, bahwa hati yang gembira adalah obat," kata Reisa dalam pernyataan pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (22/9/2021).

Menurut dr Reisa, dunia mengapresiasi Indonesia yang berhasil mengendalikan pandemi yang sempat melonjak pada Juni-Juli lalu.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Senin (19/10/2020) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Senin (19/10/2020) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. (Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19)

Kasus aktif saat ini berada di kisaran 50 ribuan orang dengan capaian vaksinasi dosis pertama 80 juta orang dan dosis kedua 45 juta orang.

"Semua adalah berita yang menggembirakan. Oleh karena itu harus kita pertahankan," katanya.

Reisa mengatakan kondisi pandemi Covid-19 yang terus membaik ini menjadi modal bagi Indonesia untuk bangkit dan lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang pandemi selanjutnya.

Semua pihak diminta untuk tidak lupa belajar dari kesalahan sebelumnya yang membuat Pandemi Covid-19 memburuk.

"Tetapi, jauh lebih tanggap menghadapi resiko Covid-19 dengan tetap ketat Prokes dan tetap gencar vaksinasi," pungkasnya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Belum Merata, Dokter Reisa Sebut Dosis Pertama Kurang Dari 30 Persen

Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Gubernur Anies Pakai Jurus Deteksi Dini dan Vaksinasi

Berita terkait Virus Corona

(Tribunnews.com/Maliana/Taufik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas